Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ
Satu hari terakhir musim dingin sebelum dimulainya musim semi dalam kalender tradisional Jepang disebut sebagai setsubun (節分). Setiap tahunnya, Jepang merayakan setsubun sebagai bagian dari Haru Matsuri atau Festival Musim Semi.
Pada zaman kuno, setsubun merupakan perayaan tahunan di istana kaisar untuk mengusir oni (setan/roh jahat). Perayaan ini konon diadopsi dari upacara Tsuina, upacara yang dilakukan pada hari terakhir dalam setahun berdasarkan kalender Tionghoa yang dikenal sejak zaman Heian. Dulunya Setsubun merujuk pada tanggal yang lebih luas, tetapi sekarang biasanya dirayakan pada tanggal 3 Februari. Perayaan setsubun disertai dengan ritual utama yang disebut mamemaki.
Secara harfiah mamemaki berarti ‘menebar kacang’. Masyarakat akan menyiapkan kacang keberuntungan (fuku mame) dan melemparkannya kepada masyarakat yang berperan sebagai oni (setan) sambil menyebut “oni wa soto, fuku wa uchi” yang berarti “setan keluar, keberuntungan datang”. Kacang dipercaya sebagai simbol pembersih rumah dari roh jahat yang membawa kesialan. Kacang yang digunakan biasanya kedelai tetapi bisa juga kacang tanah.
Ritual ini dilakukan di kuil-kuil, tetapi banyak keluarga yang melakukannya di rumah masing-masing. Masyarakat akan menaburkan kacang di sekitar rumah untuk menangkal roh jahat. Selain itu, masyarakat juga percaya bahwa memakan kacang-kacangan sesuai dengan jumlah usia akan menjamin keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan untuk tahun yang berikutnya.
Beberapa pekan menjelang setsubun, toko-toko akan mulai menjual kacang keberuntungan disertai bonus topeng bergambar oni yang bisa digunakan untuk orang-orang yang berperan sebagai oni.
Source : Mainichi, The Culture Trip, Arigato Travel, Wikipedia
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Jepang diketahui merupakan salah satu negara yang sering menjadi tujuan untuk program beasiswa karena budaya belajarnya yang sangat baik. Penasaran dong apa saja kebiasaan unik sekolah di negeri bunga sakura ini?
Di Jepang, pergi ke sekolah wajib berjalan kaki. Nah, sekolah untuk siswa SD sampai SMP ditentukan oleh pemerintah. Jadi, orangtua mendaftarkan anaknya ke Balai Kota setempat, kemudian akan ditentukan di mana anak tersebut bersekolah.
Faktor yang dipertimbangkan adalah jaraknya tidak terlalu jauh agar dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Makanya tidak kenal macet-macetan deh ketika berangkat, plus tubuh sehat karena setiap hari berjalan kaki. Kalau sudah naik tingkat ke SMA, baru diperbolehkan naik kendaraan. Itu pun bukan motor atau mobil, tapi jitensha, semacam sepeda onthel. Hal ini sangat menunjukkan kesederhanaan warganya.
Foto: regex.info
Dikarenakan sekolah diatur oleh pemerintah, maka tidak ada pembeda khusus mana sekolah favorit dan tidak. Dengan peraturan seperti ini, orangtua tidak perlu ‘berebut’ untuk memasukkan anaknya ke sekolah tertentu.
Di negara asal kartun Doraemon tersebut, tidak diadakan upacara. Namun bukan berarti siswanya tidak memiliki nasionalisme, lho. Bahkan di beberapa SD tidak diwajibkan memakai seragam, kecuali seragam olahraga.
Untuk tingkat SD, waktu belajarnya adalah pukul delapan pagi hingga empat sore. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, Bahasa Jepang, Seni, Olah raga, dan lifeskill. Khusus untuk siswa SD kelas 1 dan 2, fokus diajarkan PIPO LONDO (ping poro lan sudo), yaitu penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa diajarkan empat hal tersebut secara terus-menerus sampai lancar. Untuk pelajaran Jepang, para siswa diwajibkan menghafal huruf kanji. Sedangkan untuk IPA, siswa diajak untuk terjun langsung ke alam, seperti memancing, diajak ke kebun, dan lainnya.
Ketika libur musim panas tiba, siswa wajib membaca dan menyelesaikan satu buku project. Libur ini terbilang panjang, kira-kira 45 hari. Buku ini berisi project yang wajib dijalankan secara nyata oleh siswa. Nantinya, project ini akan dijadikan sebagai penilaian tugas sekolah.
Tas yang dipakai untuk sekolah adalah tas yang sama. Tas kotak yang biasa kita lihat di film-film Jepang, seperti Doraemon, yang disebut randoseru. Untuk siswa laki-laki, warna tas yang boleh dipakai adalah biru dan hitam. Sedangkan siswa perempuan diperbolehkan memakai tas berwarna-warni.
Tas ini terbilang cukup mahal, yaitu seharga 3000 yen (Rp 3,5 juta), tapi bergaransi hingga enam tahun. Jadi, selama enam tahun duduk di bangku SD, siswa tidak diperkenankan untuk bergonta-ganti tas sekolah. Randoseru ini sifatnya tidak dapat dihibah ya, jadi satu tas hanya untuk dipakai oleh satu siswa.
Meskipun berbagai gadget canggih berasal dari negara ini, tapi siswanya tidak diperkenankan membawa gadget ke sekolah. Satu-satunya penghubung antara orang tua dan anak adalah sekolah. Tanpa gadget, tidak ada perbedaan mana ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ di sekolah.
Foto: loljapan
Sekolah di negara yang 70 persennya dipenuhi pegunungan ini memiliki luas lahan minimal 1 hektar. Luas tanah untuk lapangan bahkan lebih besar dibandingkan dengan luas bangunannya. Sekolah yang ada di kota umumnya memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang pembelajaran. Ada aula, lapangan outdoor, lapangan baseball, lapangan tenis, kolam renang, ruang klub, musik, masak, penyiaran radio, dan banyak lagi.
Negara pengimpor hasil laut terbesar ini memiliki banyak acara kebudayaan di setiap sekolah. Dimulai dari pekan olahraga, camping tour, dan yang paling ditunggu adalah festival budaya (Bunkasai). Bunkasai bentuknya seperti pentas seni di Indonesia. Ada banyak stand jajanan Jepang, siswa dibebaskan mendekor kelas, dan setiap kelas biasanya membuat kafe atau rumah hantu.
Festival budaya ini dilakukan oleh jenjang pendidikan dari TK hingga universitas selama 2-3 hari. Untuk tingkat SD hingga SMA sifatnya wajib, tapi untuk universitas bersifat seperti ekstrakurikuler. Bunkasai dimaksudkan untuk melihat prestasi sehari-hari dan menggunakan hasil belajar untuk meningkatkan motivasi. Acara ini biasanya ditutup dengan api unggun dan kembang api.
Demikianlah beberapa kebiasaan unik mengenai sekolah di negara Jepang. Banyak juga yang dapat memberikan inspirasi untuk negara kita sendiri ya. Salah satu yang patut dicontoh adalah kesederhanaan warganya.
sumber : blog.ruangguru.com