Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ
Di Jepang, awal Maret berarti suhu akan mulai meningkat menuju peralihan ke musim semi. Sama seperti musim yang lain, Jepang juga memiliki berbagai festival yang akan dilaksanakan pada bulan Maret. Mulai dari bunga Sakura yang mekar lebih awal, hinggga festival lain. Berikut adalah 5 festival yang bisa kamu kunjungi pada bulan Maret.
Sumber foto : Visit Chiba
Festival ini diadakan di Katsuura, Prefektur Chiba. Katsuura Big Hinamatsuri adalah salah satu perayaan Hinamatsuri (Festival Boneka) terbesar di Jepang. Setiap bulan Maret, ribuan boneka ditampilkan di seluruh kota. Tangga di Kuil Tomisaki akan dihiasi oleh lebih dari 1.800 boneka. Festival ini menghormati pertumbuhan dan kebahagiaan anak perempuan sekaligus memperkenalkan budaya Jepang kepada para pengunjung.
Sumber foto : Asahi Shimbun
Festival ini diadakan setiap tahun di Aula Nigatsudo Kuil Todaiji, Nara pada tanggal 1 sampai 14 Maret. Festival ini merupakan acara sakral Buddha yang telah berlangsung lebih dari 1.250 tahun. Acara puncak dari festival ini adalah ritual Otaimatsu, yaitu obor api raksasa dibawa di sepanjang balkon kuil menciptakan percikan api di bawahnya. Upacara ini dipercaya dapat membersihkan dosa dan membawa keberuntungan.
Sumber foto : Umetravel
Festival ini diadakan di Kawazu, Prefektur Shizuoka. Kawazu merupakan salah satu lokasi paling awal untuk melihat bunga Sakura mekar di Jepang. Festival ini menampilkan Kawazu-zakura yang berwarna merah muda cerah dengan kelopak besar dan memiliki periode mekar yang panjang. Pengunjung dapat berjalan di sepanjang Sungai Kawazu yang dipenuhi oleh ribuah pohon Sakura sambil mendatangi kedai makanan lokal dan perayaan musiman.
Sumber foto : Japanistry
Festival ini dikenal dengan sebutan Hiwatari-sai, yang merupakan ritual unik dalam agama Buddha yang diselenggarakan setiap bulan Maret di Kuil Yakuoin di Gunung Takao. Selama upacara, para biksu yang tidak memakai alas kaki dan para peserta akan berjalan melintasi bara api. Hal ini melambangkan perlindungan dari kesialan. Selain itu, pengunjung juga diperbolehkan untuk merasakan pengalaman berjalan di atas api setelah para biksu.
Sumber foto : Kiyomizudera Official Site
Festival ini diadakan di Kyoto setiap bulan Maret dan September untuk merayakan Seiryu, naga biru yang dipercaya sebagai dewa penjaga Kuil Kiyomizu. Acara puncak dari festival ini adalah prosesi yang menampilkan naga sepanjang 18 meter melewati halaman kuil diiringi para biksu dan pemain yang mengenakan pakaian tradisional. Pertunjukan ini dipenuhi dengan nyanyian dan music yang dipercaya membawa berkah dan kemakmuran untuk yang menyaksikan.
Source : Japanese Station
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Satu hari terakhir musim dingin sebelum dimulainya musim semi dalam kalender tradisional Jepang disebut sebagai setsubun (節分). Setiap tahunnya, Jepang merayakan setsubun sebagai bagian dari Haru Matsuri atau Festival Musim Semi.
Pada zaman kuno, setsubun merupakan perayaan tahunan di istana kaisar untuk mengusir oni (setan/roh jahat). Perayaan ini konon diadopsi dari upacara Tsuina, upacara yang dilakukan pada hari terakhir dalam setahun berdasarkan kalender Tionghoa yang dikenal sejak zaman Heian. Dulunya Setsubun merujuk pada tanggal yang lebih luas, tetapi sekarang biasanya dirayakan pada tanggal 3 Februari. Perayaan setsubun disertai dengan ritual utama yang disebut mamemaki.
Secara harfiah mamemaki berarti ‘menebar kacang’. Masyarakat akan menyiapkan kacang keberuntungan (fuku mame) dan melemparkannya kepada masyarakat yang berperan sebagai oni (setan) sambil menyebut “oni wa soto, fuku wa uchi” yang berarti “setan keluar, keberuntungan datang”. Kacang dipercaya sebagai simbol pembersih rumah dari roh jahat yang membawa kesialan. Kacang yang digunakan biasanya kedelai tetapi bisa juga kacang tanah.
Ritual ini dilakukan di kuil-kuil, tetapi banyak keluarga yang melakukannya di rumah masing-masing. Masyarakat akan menaburkan kacang di sekitar rumah untuk menangkal roh jahat. Selain itu, masyarakat juga percaya bahwa memakan kacang-kacangan sesuai dengan jumlah usia akan menjamin keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan untuk tahun yang berikutnya.
Beberapa pekan menjelang setsubun, toko-toko akan mulai menjual kacang keberuntungan disertai bonus topeng bergambar oni yang bisa digunakan untuk orang-orang yang berperan sebagai oni.
Source : Mainichi, The Culture Trip, Arigato Travel, Wikipedia
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Jepang merupakan negara yang memiliki banyak tradisi yang tetap terjaga sejak dulu hingga masa sekarang. Tradisi tersebut dapat berupa festival yang dirayakan setiap tahun untuk menyambut pergantian tahun, atau menghormati sejarah. Salah satunya adalah Festival Maebashi Hatsuichi Daruma yang diadakan di Kota Maebashi Prefektur Gunma.
Festival Maebashi Hatsuichi Daruma telah dilangsungkan sejak tahun 1600-an. Festival ini diadakan untuk mengucapkan syukur atas keberhasilan dan keberuntungan pada tahun yang sudah dilewati, sekaligus berdoa untuk harapan yang lebih baik di tahun selanjutnya.
Festival Maebashi Hatsuichi Daruma diadakan setiap bulan Januari. Saat festival berlangsung, orang-orang akan berdoa menggunakan boneka, yang disebut boneka Daruma. Boneka ini melambangkan keberuntungan dan pembawa nasib baik. Boneka Daruma terbuat dari bubur kertas dengan warna merah menyala dan berbentuk bulat tanpa anggota tubuh.
Salah satu hal yang menarik pada festival ini adalah saat para peserta membakar boneka-boneka Daruma yang mereka miliki sebelumnya dan membuatnya seakan menjadi api unggun besar. Pembakaran boneka ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas segala keberuntungan di tahun lalu. Setelah itu, peserta akan membeli boneka Daruma yang baru untuk tahun yang selanjutnya.
Festival ini telah menarik ribuan pengunjung. Apabila tidak memiliki boneka Daruma, pengunjung masih dapat menyaksikan berbagai pertunjukan meriah, kuil portabel yang diarak di jalanan, serta merasakan hidangan-hidangan lokal.
Source : Japanese Station, JNTO, Visit Gunma
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Pada awal tahun, Jepang mengadakan beberapa festival yang sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah lima di antaranya:
Festival ini diadakan di Prefektur Gunma untuk menyambut tahun baru. Festival ini diadakan di Kuil Maebashi Hachimangu pada 9 Januari. Akan terdapat berbagai kios yang menjual kuliner khas festival dan pernak-pernik di sepanjang jalan. Selain itu, akan diadakan upacara pembakaran boneka Daruma pada pukul sepuluh pagi di kuil.
Festival ini adalah Festival Membuang Menantu, sebuah perayaan tradisional unik yang diadakan di Prefektur Niigata. Festival ini diadakan dengan tujuan untuk membersihkan kesialan dan membawa keberuntungan bagi keluarga yang melakukannya.
Puncak acara dari festival ini adalah saat sebuah boneka yang menggambarkan menantu diarak oleh penduduk setempat ke atas jembatan kemudian dilemparkan ke sungai dengan harapan membawa peruntungan bagi keluarga tersebut.
Festival ini akan diadakan pada 15 Januari di Matsunoyama Onsen.
Festival ini diadakan dengan tujuan meninggalkan nasib buruk tahun lalu dan mendatangkan keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Para penduduk akan membakar dekorasi tahun baru sebelumnya, boneka daruma, dan pernak-pernik lainnya di api unggun besar. Ada juga parade yang diikuti ratusan orang sambil membawa obor dan pesta kembang api.
Festival ini diadakan di Togakushi Ski Resort pada 18 Januari.
Festival ini diadakan di Desa Miyama yang terletak di Prefektur Kyoto. Desa Miyama selalu menarik wisatawan setiap musim dingin, dan festival ini menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu. Festival ini akan berlangsung pada 25 Januari hingga 1 Februari. Selama festival, akan terdapat bayak lentera salju, lentera tradisional Jepang, bahkan permainan LED. Wisatawan juga bisa membuat lentera salju dan menonton pertunjukkan kembang api pada 29 Januari.
Kotatsu adalah meja pendek yang diselimuti oleh selimut tebal dengan energi panas yang menghangatkan saat musim dingin. Meskipun biasanya digunakan di rumah, kotatsu juga digunangan di acara Sky Kotatsu Ferris Wheel di Osaka. Kotatsu diletakkan di dalam di dalam bianglala dilengkapi oden dan minuman yang sudah disediakan. Di sini wisatawan dapat menikmati pemandangan kota Osaka. Acara ini berlangsung dari awal Desember hingga akhir Februari dengan harga 1.600 yen untuk satu putaran.
Sumber : Japanese Station, Nexs, Japan Cheapo, Japan Travel, Yukitouro
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関