Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ

Berita

Displaying items by tag: japan

MENGULAS potret Kota Kamagasaki, kota gembel di Jepang yang sengaja dihapus dari peta karena terlalu kumuh.

Jepang dikenal sebagai negara yang modern dan bersih. Orang-orang Jepang juga sangat ketat dalam hal menjaga kebersihan. Seperti dapat dilihat pada kasus yang menjadi viral saat Piala Dunia 2018 sedang berlangsung di Rusia. Dimana para suporter Jepang yang memenuhi stadion guna mendukung negaranya itu pulang dengan membawa sampah masing-masing.

 Namun, hal ini akan berbanding terbalik jika kita melihat sejenak ke sebuah kota yang bernama Kamagasaki. Meski menjadi bagian dari negeri Sakura tersebut, pemerintah tampaknya enggan menerima dan bahkan berupaya untuk ‘menghilangkannya’ dari peta.

Bisa dibilang, Kota Kamagasaki adalah sisi lain dari Jepang yang dipenuhi dengan gelandangan dan suasana kumuh. Para pengangguran dan lansia sangat mendominasi di wilayah tersebut. Tak heran jika pemerintah Jepang seakan-akan enggan menerima keberadaannya.

 

Mengutip laman Boombastis, berikut adalah 10 potret Kota Kamagasaki.

1. Menonton televisi di area umum pada pagi hari

Warga Kamagasaki punya kebiasaan menonton televisi di area umum pada pagi hari. Hal ini dikarenakan banyak penduduk di sana yang tidak memiliki televisi pribadi, sehingga disediakan televisi umum untuk ditonton bersama.

2. Potret dari ketinggian

Ketika Kota Kamagasaki dipotret dari ketinggian, akan terlihat jelas betapa kumuhnya kota tersebut. Banyak orang berlalu lalang, mobil usang yang diparkir tak beraturan, juga bangunan yang terlihat sederhana dibanding dengan kota lain di Jepang.

 Ilustrasi

Kota Kamagasaki, kota gembel di Jepang yang sengaja dihapus dari peta karena terlalu kumuh (cazalis.org)

 

3. Warganya melamun

Karena hidup dalam taraf ekonomi yang rendah dibanding kota lainnya di Jepang, tak jarang ditemukan sosok pria paruh baya jongkok di tengah jalan dan melamun. Mungkin, mereka memikirkan masalah hidupnya masing-masing.

 

4. Suasana saat malam

Para pria kembali menyaksikan acara di televisi umum saat malam hari. Terlihat bahwa beberapa dari pria tersebut verdiri, ada juga yang membawa kursi ke tengah jalan untuk duduk.

5. Gembira

Para lansia di Kota Kamagasaki terlihat gembira meski mereka berada di tengah kondisi yang tidak menentu. Tapi, mereka tidak ambil pusing. Para pria ini justru menyanyi dengan asik.

6. Tunawisma

Banyak tunawisma di Kota Kamagasaki. Sehingga, pemandangan seorang pria tidur di pinggir jalan pun sudah menjadi hal biasa. Kabarnya, angka tunawisma yang tinggi di Osaka bisa jadi berkorelasi dengan tingginya jumlah tunawisma di Kamagasaki di sana sejak puluhan tahun lalu.

 Kamagasaki, Kota Misterius yang Tak Bisa Ditemukan dalam Peta Jepang -  Tribunnews.com Mobile

7. Duduk santai di pinggir jalan

Selain bisa tertidur pulas di trotoar, para pria dan wanita di Kota Kamagasaki ini juga nyaman untuk duduk santai di pinggir jalan. Kota ini menjadi salah satu wilayah yang terlihat santai di Jepang.

 

8. Jalan dipenuhi barang-barang milik gelandangan

Gelandangan atau tunawisma terkenal banyak di Kota Kamagasaki. Alhasil, jalan rayanya pun dipenuhi oleh barang-barang milik mereka. Mulai dari botol air mineral hingga tas dan pakaian, semua bisa Anda temui di pinggir jalan.

 

9. Didominasi oleh lansia

Kota Kamagasaki didominasi oleh para lansia. Sehingga, kehidupan di sana memang tampak santai dan sederhana. Umumnya, kaum muda di Jepang merantau ke kota-kota besar seperti Tokyo.

10. Gelandangan tidur di sudut jalan

Jika Anda berkunjung ke sana, jangan heran jika terdapat banyak alas dan selimut yang berserakan di pinggir jalan. Barang-barang tersebut adalah milik tunawisma yang digunakan untuk tidur pada malam hari.

 

Sumber: travel.okezone.com

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Thursday, 24 December 2020 21:33

9 Kebiasaan Unik Sekolah di Negara Jepang

Jepang diketahui merupakan salah satu negara yang sering menjadi tujuan untuk program beasiswa karena budaya belajarnya yang sangat baik. Penasaran dong apa saja kebiasaan unik sekolah di negeri bunga sakura ini? 

Jalan kaki

Di Jepang, pergi ke sekolah wajib berjalan kaki. Nah, sekolah untuk siswa SD sampai SMP ditentukan oleh pemerintah. Jadi, orangtua mendaftarkan anaknya ke Balai Kota setempat, kemudian akan ditentukan di mana anak tersebut bersekolah.

Faktor yang dipertimbangkan adalah jaraknya tidak terlalu jauh agar dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Makanya tidak kenal macet-macetan deh ketika berangkat, plus tubuh sehat karena setiap hari berjalan kaki. Kalau sudah naik tingkat ke SMA, baru diperbolehkan naik kendaraan. Itu pun bukan motor atau mobil, tapi jitensha, semacam sepeda onthel. Hal ini sangat menunjukkan kesederhanaan warganya.

Tidak ada sekolah favorit

 Sekolah di Jepang

Foto: regex.info

 Dikarenakan sekolah diatur oleh pemerintah, maka tidak ada pembeda khusus mana sekolah favorit dan tidak. Dengan peraturan seperti ini, orangtua tidak perlu ‘berebut’ untuk memasukkan anaknya ke sekolah tertentu.

Tidak ada upacara bendera

Di negara asal kartun Doraemon tersebut, tidak diadakan upacara. Namun bukan berarti siswanya tidak memiliki nasionalisme, lho. Bahkan di beberapa SD tidak diwajibkan memakai seragam, kecuali seragam olahraga.

Waktu belajar

Untuk tingkat SD, waktu belajarnya adalah pukul delapan pagi hingga empat sore. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, Bahasa Jepang, Seni, Olah raga, dan lifeskill. Khusus untuk siswa SD kelas 1 dan 2, fokus diajarkan PIPO LONDO (ping poro lan sudo), yaitu penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa diajarkan empat hal tersebut secara terus-menerus sampai lancar. Untuk pelajaran Jepang, para siswa diwajibkan menghafal huruf kanji. Sedangkan untuk IPA, siswa diajak untuk terjun langsung ke alam, seperti memancing, diajak ke kebun, dan lainnya.

Buku project

Ketika libur musim panas tiba, siswa wajib membaca dan menyelesaikan satu buku project. Libur ini terbilang panjang, kira-kira 45 hari. Buku ini berisi project yang wajib dijalankan secara nyata oleh siswa. Nantinya, project ini akan dijadikan sebagai penilaian tugas sekolah.

Tas sekolah

Tas yang dipakai untuk sekolah adalah tas yang sama. Tas kotak yang biasa kita lihat di film-film Jepang, seperti Doraemon, yang disebut randoseru. Untuk siswa laki-laki, warna tas yang boleh dipakai adalah biru dan hitam. Sedangkan siswa perempuan diperbolehkan memakai tas berwarna-warni. 

Anak sekolah jepangFoto: Amazonaws.com 

Tas ini terbilang cukup mahal, yaitu seharga 3000 yen (Rp 3,5 juta), tapi bergaransi hingga enam tahun. Jadi, selama enam tahun duduk di bangku SD, siswa tidak diperkenankan untuk bergonta-ganti tas sekolah. Randoseru ini sifatnya tidak dapat dihibah ya, jadi satu tas hanya untuk dipakai oleh satu siswa.

No gadget

Meskipun berbagai gadget canggih berasal dari negara ini, tapi siswanya tidak diperkenankan membawa gadget ke sekolah. Satu-satunya penghubung antara orang tua dan anak adalah sekolah. Tanpa gadget, tidak ada perbedaan mana ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ di sekolah.

Bangunan sekolah

 Bangunan Sekolah di Jepang

Foto: loljapan 

Sekolah di negara yang 70 persennya dipenuhi pegunungan ini memiliki luas lahan minimal 1 hektar. Luas tanah untuk lapangan bahkan lebih besar dibandingkan dengan luas bangunannya. Sekolah yang ada di kota umumnya memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang pembelajaran. Ada aula, lapangan outdoor, lapangan baseball, lapangan tenis, kolam renang, ruang klub, musik, masak, penyiaran radio, dan banyak lagi.

Festival budaya

Negara pengimpor hasil laut terbesar ini memiliki banyak acara kebudayaan di setiap sekolah. Dimulai dari pekan olahraga, camping tour, dan yang paling ditunggu adalah festival budaya (Bunkasai). Bunkasai bentuknya seperti pentas seni di Indonesia. Ada banyak stand jajanan Jepang, siswa dibebaskan mendekor kelas, dan setiap kelas biasanya membuat kafe atau rumah hantu. 

festival budayaFoto: Japan Journal 

Festival budaya ini dilakukan oleh jenjang pendidikan dari TK hingga universitas selama 2-3 hari. Untuk tingkat SD hingga SMA sifatnya wajib, tapi untuk universitas bersifat seperti ekstrakurikuler. Bunkasai dimaksudkan untuk melihat prestasi sehari-hari dan menggunakan hasil belajar untuk meningkatkan motivasi. Acara ini biasanya ditutup dengan api unggun dan kembang api.

Demikianlah beberapa kebiasaan unik mengenai sekolah di negara Jepang. Banyak juga yang dapat memberikan inspirasi untuk negara kita sendiri ya. Salah satu yang patut dicontoh adalah kesederhanaan warganya.

sumber : blog.ruangguru.com

Published in Berita
© 2025 Macca Nihongo. All Rights Reserved. Website by JA