Tidak hanya di Indonesia, para mahasiswa di Jepang juga bergerak untuk mencari pekerjaan yang akan mereka lakukan setelah masa perkuliahan mereka telah selesai. Mereka akan bersiap untuk mulai ‘bertarung’ demi mendapatkan karir yang mereka impikan selepas pendidikan formal. Kegiatan ini disebut shuukatsu.
Shuushoku katsudou atau disingkat menjadi shuukatsu yang berarti kegiatan atau proses untuk mencari pekerjaan. Tujuannya adalah untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat, kualifikasi, dan kemampuan masing-masing.
Jadwal perekrutan di perusahaan besar Jepang ditetapkan di awal setiap tahun berdasarkan kesepakatan antara pemerintah, bisnis, dan akademisi. Proses shuukatsu biasanya dilakukan sebagian besar mahasiswa pada tahun-tahun awal perkuliahan dengan mengikuti setsumeikai (seminar perusahaan). Kemudian pada tahun terakhir, para mahasiswa akan mengajukan permohonan lowongan pekerjaan yang diumumkan oleh perusahaan dan mengikuti berbagai proses seleksi.
Persaingan dalam mencari pekerjaan di Jepang bisa dibilang sangat ketat. Persiapan yang dilakukan oleh para mahasiswa harus sematang mungkin tidak hanya dalam kemampuan dan kualifikasi tetapi juga dari segi mental. Selain itu, ada beberapa hal yang juga perlu dipersiapkan untuk kelancaran saat melakukan shuukatsu.
Berikut adalah beberapa peraturan tidak tertulis saat melakukan shuukatsu di Jepang.
- Rambut : pendek dan rapi untuk pria, diikat atau disisir dan memperlihatkan telinga untuk wanita
- Kumis/janggut : dicukur
- Baju : setelan gelap, dikancing hingga atas, kemeja putih, dasi polos atau motif sederhana, kaus kaki gelap.
- Sepatu : berwarna hitam atau cokelat. Khusus untuk wanita, lebih baik tidak memakai heels yang terlalu tinggi
- Make up : sederhana dan tidak menggunakan parfum
- Kuku : pendek, bersih, dan tidak dicat
- Jika menggunakan kalung, gunakan kalung yang simpel dan tidak menarik perhatian.
Source : Japanese Station, KapanJepan
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関