Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ

Berita

Saturday, 25 January 2025 10:31

Mengungkap Pesona Kimono dan Yukata: Pakaian Tradisional Jepang yang Tak Lekang oleh Waktu

Yukata, pakaian tradisional Jepang yang ringan dan nyaman, sering kali dikaitkan dengan musim panas dan berbagai festival di Jepang. Dengan desain yang sederhana namun elegan, yukata menjadi simbol dari keindahan dan kekayaan budaya Jepang. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai sejarah, makna, dan perkembangan yukata, serta bagaimana pakaian ini tetap relevan hingga saat ini dalam berbagai kesempatan. Mari kita telusuri lebih jauh tentang yukata dan pesona yang dibawanya dalam budaya Jepang.

 

Kimono adalah simbol budaya Jepang yang telah ada selama berabad-abad. Pakaian ini memiliki desain yang sangat khas, dengan potongan lurus dan panjang yang menutupi hampir seluruh tubuh. Kimono umumnya terbuat dari kain sutra atau bahan halus lainnya, dihiasi dengan pola atau motif yang kaya akan makna simbolis. Kimono memiliki berbagai jenis, tergantung pada kesempatan dan status pemakainya, mulai dari kimono formal yang dikenakan dalam upacara pernikahan hingga kimono santai untuk acara kasual. Keunikan kimono tidak hanya terletak pada bentuknya yang sederhana namun elegan, tetapi juga pada cara memakainya yang rumit, membutuhkan bantuan orang lain untuk mengikat obi (ikat pinggang) dan memastikan bahwa setiap bagian pakaian berada pada tempatnya.

 

Kimono pertama kali muncul pada masa Heian (794-1185) dan mengalami berbagai perubahan bentuk dan gaya sepanjang sejarah Jepang. Pada periode ini, orang Jepang mulai mengenakan pakaian dengan lapisan yang lebih banyak dan lebih rumit. Pengaruh budaya Tiongkok dan Korea turut membentuk desain kimono yang kemudian dikenal dengan nama "kosode" pada zaman Kamakura (1185-1333). Kosode, yang berarti "lengan kecil," adalah bentuk awal dari kimono yang lebih dikenal saat ini. Seiring berjalannya waktu, kimono menjadi lebih berkembang dan menjadi pakaian utama untuk berbagai lapisan masyarakat Jepang.

 

Sementara kimono adalah pakaian tradisional yang digunakan dalam berbagai acara formal, yukata adalah versi yang lebih kasual dan ringan. Yukata, yang terbuat dari katun atau linen, pertama kali dikenakan pada musim panas selama festival atau saat berendam di onsen (pemandian air panas). Yukata memiliki desain yang lebih sederhana dibandingkan kimono dan lebih mudah dikenakan. Biasanya, yukata digunakan oleh orang Jepang pada acara seperti festival matsuri atau saat mengunjungi pemandian air panas. Meskipun lebih sederhana, yukata tetap menunjukkan sentuhan tradisi yang sangat kental, dengan desain dan warna yang mencerminkan semangat musim panas atau suasana acara yang dihadiri.

 

Pada zaman modern, penggunaan kimono telah berkurang, terutama di kehidupan sehari-hari, karena pengaruh globalisasi dan kenyamanan pakaian modern. Namun, kimono tetap hidup dalam acara-acara khusus seperti pernikahan, upacara teh, dan perayaan Tahun Baru. Banyak orang Jepang juga mengenakan kimono untuk sesi foto tradisional atau saat berkunjung ke kuil. Yukata, di sisi lain, masih sangat populer selama musim panas, terutama saat festival atau acara musiman yang melibatkan keramaian. Banyak hotel dan resor onsen juga menyediakan yukata sebagai pakaian santai bagi tamunya.

 

Meskipun kimono dan yukata sudah tidak lagi dipakai secara luas dalam kehidupan sehari-hari, kedua pakaian tradisional ini masih sangat dihargai dalam budaya Jepang. Pemerintah dan masyarakat Jepang aktif melestarikan dan merayakan warisan pakaian tradisional ini melalui berbagai festival, pameran, dan bahkan sekolah yang mengajarkan cara mengenakan kimono. Di era yang semakin global ini, kimono dan yukata tetap menjadi simbol kuat dari identitas budaya Jepang, yang membawa keindahan dan filosofi dalam setiap lipatan kainnya.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

© 2025 Macca Nihongo. All Rights Reserved. Website by JA