Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ
Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi pilihan favorit untuk ditinggali orang asing, entah untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan. Tetapi, pindah ke Jepang dan membiasakan diri dengan budayanya tentu tidak mudah. Banyak orang asing yang merasakan culture shock pada budaya Jepang karena sangat berbeda dengan negara mereka. Berikut adalah 5 hal penting yang penting diperhatikan sebelum pergi ke Jepang.
1. Ketepatan Waktu
Waktu adalah hal yang sangat krusial di Jepang. Namun, masih banyak orang asing yang belum terbiasa dengan hal ini. Orang-orang diharapkan datang ke kantor atau ruang kelas 10 sampai 15 menit sebelum waktunya. Apabila pekerjaan dimulai pada pukul 8 pagi, maka diusahakan untuk berada di kantor sebelum pukul 8 pagi. Hal ini mungkin terlihat berlebihan untuk beberapa pendatang, tetapi di Jepang persoalan waktu adalah hal yang cukup diperhatikan.
2. Kereta
Kereta adalah salah satu transportasi umum yang sering digunakan di Jepang. Tetapi banyak pendatang yang belum begitu paham tentang kereta Jepang. Kereta Jepang dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu : Lokal (kakueki-teisha atau futshu-densha), Rapid (kaisoku), Express (kyuko), Limited Express (tokkyu), dan Super Express (shinkansen). Tidak semua kereta tersedia di semua tempat. Namun jika berada di Tokyo atau kota besar mungkin akan menemukan semuanya. Saat rush hour, para pekerja dan siswa akan berkumpul di dalam kereta. Jika ada penumpang yang tidak bisa masuk karena karena kereta terlihat penuh, ada ‘Train Pushers’ yang membantu penumpang agar dapat masuk ke dalam kereta.
3. Bahasa Jepang
Sudah banyak yang mengetahui bahwa ada banyak orang Jepang yang kurang menguasai bahasa Inggris. Karena itu, cukup riskan jika pergi ke Jepang tapi tidak bisa berbahasa Jepang. Jadi sebisa mungkin, jika ingin pergi ke Jepang untuk beberapa saat, persiapkan bahasa Jepang setidaknya untuk kata-kata sapaan dasar akan sangat membantu.
4. Makan Sambil Berdiri
Di Jepang, makan sambil berjalan di taman atau tempat umum adalah satu hal yang dinilai kurang baik. Hal tersebut dikarenakan orang Jepang sangat menekan tata krama dan berpegang teguh pada “ikkai ichi dousa” yang berarti “lakukan satu hal pada satu waktu”. Karena itu, saat ingin makan sebaiknya makan di restoran atau cari bangku taman.
5. Etika Dalam Ruangan: Sepatu dan Sandal
Saat mengunjungi rumah kerabat yang tinggal di Jepang, sepatu harus dilepas di genkan sebelum masuk ke rumah mereka. Sandal ruangan biasanya disediakan untuk tamu, tetapi untuk berjaga-jaga selalu pakai atau siapkan kaus kaki. Beberapa negara lain mungkkin idak menerapkan ini, tapi di Jepang hal ini termasuk penting.
Pindah ke negara lain memang memiliki adaptasi yang sulit, apalagi jika budayanya sangat berbeda dengan negeri kita sendiri. Sebagai persiapan, jangan lupa mencari tahu hal-hal penting lain agar tidak terlalu culture shock saat mengunjungi Jepang.
Source: japanesestation
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Visa Kerja dengan keterampilan khusus (Tokutei Ginou) adalah visa yang ditawarkan untuk mantan kenshusei atau bisa juga diikuti oleh new comer tamatan minimal SMA yang memiliki skill sesuai dengan lowongan dalam 14 bidang khusus
Program magang ke Jepang adalah salah satu program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jepang bagi generasi muda yang ingin merasakan dunia kerja di Jepang. Program magang pada dasarnya adalah program kerja berketrampilan khusus. Siswa atau peserta magang akan ditempatkan di salah satu perusahaan Jepang
Jepang adalah salah satu negara yang cukup diminati oleh tenaga kerja asing untuk bekerja, termasuk Indonesia. Peluang orang asing untuk bekerja di Jepang cukup besar mengingat kurangnya tenaga kerja lokal dari sana. Untuk dapat bekerja di Jepang, pekerja asing wajib mengetahui dan memahami budaya kerja yang ada di Jepang. Berikut adalah budaya kerja di Jepang yang biasa dikenal dengan istilah 5S (dibaca go esu).
Seiri secara harfiah berarti teratur. Seiri bermakna tentang aturan untuk para pekerja agar dapat memilah dan menyimpan perlengkapan yang digunakan secara teratur di tempatnya masing-masing. Seiri dapat dilakukan dengan cara memisahkan barang-barang atau dokumen yang diperlukan atau tidak diperlukan, yang sering digunakan dan jarang digunakan, dan yang sudah rusak atau masih bisa digunakan. Seiri dapat membuat area kerja menjadi lebih rapi dan memudahkan pekerja untuk mencari barang yang diperlukan.
Seiton berarti tertib. Artinya, setiap peralatan yang digunakan harus diletakkan di tempat yang telah ditetapkan. Seiton dilakukan dengan cara mengatur ruang penyimpanan, rak, lemari, dan lan-lain. Selain itu, barang-barang diberikan label yang sesuai dengan kegunaannya untuk memudahkan para pekerja dalam menemukan peralatan yang harus digunakan.
Seisho merujuk pada kebersihan dan perawatan, yaitu setiap pekerja wajib untuk menjaga lingkungan kerja beserta peralatan yang digunakan agar tetap bersih. Termasuk pembersihan dan perawatan fasilitas dan ruangan. Seisho dilakukan dengan cara membuat jadwal piket pada pekerja untuk menjaga kebersihan dan perawatan fasilitas kantor.
Seiketsu merujuk pada pemeliharaan agar seiri, seiton, dan seisho dapat terus dilaksanakan dengan baik dan teratur. Biasanya, setiap perusahaan memiliki prosedur dan jadwal tersendiri untuk melakukan pemeliharaan ini.
Shitsuke adalah pelengkap dari 4 budaya sebelumnya. Shitsuke bermakna rajin dan disiplin, di mana diharapkan setiap pekerja diharapkan dapat menjadikan nilai-nilai diatas sebagai kewajiban dan kebiasaan. Salah satu cara untuk membiasakannya adalah melakukan latihan secara terus-menerus agar menjadi terbiasa dan dapat dipertahankan dengan baik.
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関