Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ

Video

Displaying items by tag: jepang

Ekuinoks di musim semi di mana siang dan malam memiliki waktu panjang yang sama. Pada bulan Maret, ada hari libur nasional Jepang yang disebut dengan Hari Ekuinoks Musim Semi atau dalam bahasa Jepangnya disebut Shunbun no Hi (春分の日) dan sepertinya ini adalah hari untuk berterima kasih kepada alam dan merayakan datangnya musim semi. Hewan-hewan yang sudah lama berhibernasi (tidur sepanjang musim dingin) mulai bergerak, dan saat ini orang-orang pun dipenuhi dengan motivasi baru. Mungkin diantara kamu ada yang belum tahu apa itu Shunbun no Hi dan apa artinya. Oleh karenanya artikel ini akan membahasnya secara detail. 

 

Arti dari Shunbun no Hi(春分の日)

Shunbun no Hi (春分の日) merupakan hari libur nasional yang ditetapkan sejak tahun 1948. Hari ini disebut juga sebagai hari untuk "menghargai alam dan makhluk hidup". Hari ini dianggap sebagai hari yang menandakan datangnya musim semi dan menandakan suhu hangat akan meningkat. Sebelum ditetapkan sebagai hari libur nasional, hari ini merupakan hari libur nasional yang disebut dengan Shunki Kōreisai (春季皇霊祭) atau Festival Kaisar Musim Semi. Pada hari ini, Kaisar mengadakan upacara di istana untuk menyembah arwah leluhur para Kaisar.

Secara astronomis, pada hari ini dikatakan bahwa siang dan malam memiliki panjang yang sama karena matahari sampai pada titik balik musim semi (perpotongan momen saat matahari melintasi ekuator pada bola langit dari selatan ke utara). Karena hal tersebut, hari titik balik musim semi berubah setiap tahun dari tanggal 20 Maret hingga 21 Maret. Setiap tahun pada tanggal 1 Februari, Kabinet Jepang memutuskan Shunbun no Hi berikutnya berdasarkan buku kecil "Kronologi Kalender" yang disiapkan oleh National Astronomical Observatory of Japan.

 

Berziarah ke kuburan di Hari Ekuinoks Musim Semi

Dalam periode satu minggu di hari Shunbun no Hi ini disebut sebagai Haru Higan (春彼岸) atau Minggu ekuinoks musim semi. Ini dikarenakan ada titik balik matahari di musim gugur dengan titik balik musim gugur sebagai hari tengah, terkadang disebut titik balik musim semi atau titik balik musim gugur. Higan (彼岸) awalnya adalah istilah Buddha untuk "dunia pencerahan yang terbebas dari dunia yang penuh dengan keinginan duniawi." Arti sederhananya, ini adalah dunia tempat roh leluhur tinggal. Untuk mengenang arwah nenek moyang, biasanya orang-orang akan pergi untuk berziarah ke kuburan pada minggu ekuinoks ini.

 

Bedanya dengan Hari Ekuinoks Musim Gugur

Sama seperti ada dua ekuinoks, yaitu di musim semi dan musim gugur, hari ekuinoks musim gugur juga ditetapkan sebagai hari libur nasional. Vernal Equinox Day adalah batas di mana malam yang panjang mulai memendek. Sebaliknya, hari ekuinoks musim gugur adalah batas di mana malam mulai menjadi lebih lama.

 

Menikmati Kue Botamochi (sejenis kue mochi balut pasta kacang) di Hari Ekuinoks Musim Semi

Kue Botamochi adalah salah satu perwakilan makanan yang bisa dinikmati di Shunbun no Hi ini. Ada juga makanan yang disebut dengan Ohagi, bentuknya mirip dengan Botamochi tetapi keduanya sebenarnya makanan yang sama, hanya sebutannya saja yang berbeda karena disesuaikan dengan musim saat itu. Disebut Botamochi di saat Hari Ekuinoks Musim Semi, karena melambangkan bunga Botan (Peony) yang mekar di musim semi, dan disebut Ohagi di saat Hari Ekuinoks Musim Gugur, karena melambangkan bunga O-Hagi, bunga yang mekar pada musim gugur. Kacang merah yang merupakan salah satu bahan yang dipakai untuk makanan ini diyakini memiliki efek jimat, sehingga digunakan sebagai sesajen yang memiliki arti untuk mengusir roh jahat.

 

Hari Ekuinoks Musim Semi atau Shunbun no Hi adalah hari dimana kamu bisa merasakan datangnya musim semi. Jika kamu berkesempatan mengunjungi Jepang saat ini di suatu hari nanti, Nkmatilah perubahan alam dan pergantian musim ini secara langsung! Dan juga jangan lupa mencoba menikmati kue nya ya!

 

Sumber : fun-japan.jp

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Jepang merupakan destinasi wisata favorit, bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, melainkan juga warga dunia. Pengalaman berkunjung ke Negeri Matahari Terbit ini selalu terasa spesial.

Menghirup udara sejuk pegunungan atau mendengar gemercik air terjun terbukti dapat melepas stres. Jepang tentu menjadi destinasi wisata yang tepat untuk mendapatkan pengalaman ini.

Negeri Sakura memang terkenal menawarkan beragam pengalaman tersebut, tidak peduli kamu pencinta sejarah, modernitas, atau penikmat alam yang indah. Berbagai kota di Jepang mempunyai ciri khasnya sendiri yang tidak bisa kamu jumpai di negara lain.

Executive director Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta, Tamaki Hatakenaka, mengatakan, wisatawan Indonesia yang ingin berwisata ke Jepang wajib mengunjungi kota-kota dalam kategori Golden Route atau rute emas.

"Selain Golden Route, wisatawan juga biasanya suka ke Hokkaido, tempat adanya Shirakawa-go yang merupakan tempat rumah-rumah ratusan tahun Jepang yang terkenal," ucap Hatakenaka dalam acara konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (26/1).

Lalu, kota-kota mana saja yang termasuk dalam Golden Route Jepang bagi wisatawan mancanegara, termasuk Indonesia, berikut daftarnya.

 

Berwisata ke Tokyo

Sebagai kota raksasa untuk bisnis dan budaya yang dihuni puluhan juta orang, Tokyo juga menjadi persimpangan tempat orang Jepang berinteraksi dengan penduduk dari seluruh penjuru dunia.

Bukan hanya inovasi Tokyo yang berkembang pesat, kota metropolitan ini juga sangat berdedikasi dalam pelestarian tradisi melalui berbagai taman bersejarah, kuil Shinto, dan wihara Buddha.

Dengan berbagai galeri seni dan museum kelas dunia, pilihan hiburan malam yang beragam, hingga teknologi canggih, wisatawan tidak akan pernah kehilangan ide untuk melakukan hal atau pergi ke pelbagai tempat di Tokyo.

 

Puas berbelanja di Osaka

Di Osaka, wisatawan bisa menemukan berbagai pusat perbelanjaan, restoran, serta tempat hiburan malam kelas dunia. Selain banyak tempat perbelanjaan dan destinasi menarik, Osaka juga memiliki sisi bersejarah, dan yang utama adalah Istana Osaka.

Di kota ini juga para pelancong bisa berkunjung ke salah satu akuarium terbesar di dunia, Akuarium Kaiyukan. Tak hanya itu, Universal Studios Jepang juga berada di kota ini. Jika Anda ingin melihat pemandangan dari ketinggian, Anda bisa berkunjung ke Kastil Osaka dan Floating Garden Observatory yang futuristik.

 

Kyoto yang penuh sejarah

Setiap tahun, kota Kyoto berhasil menarik perhatian jutaan warga lokal dan pengunjung internasional yang mencari budaya tradisional Jepang. Kyoto merupakan kota terbaik untuk menyaksikan akar sejarah Negeri Sakura karena Kyoto pernah menjadi ibu kota kekaisaran Jepang tahun 794-1869.

Berbagai wihara dan kuil seperti Wihara Buddha Kiyomizudera dan Kinkakuji menarik perhatian banyak pengunjung, begitu pula hutan bambu Arashiyama.

 

Beraktivitas luar ruangan di Hokkaido

Hokkaido menawarkan beragam hal untuk dilakukan sepanjang tahun. Jika cuaca sedang panas, hal itu sempurna untuk menjelajahi bukit-bukit hijau dan taman nasional.

Wisatawan juga bisa mengunjungi danau, sungai, dan pegunungan untuk mendaki, bersepeda gunung, mendayung kano, dan arung jeram. Kamu juga bisa melihat berbagai hewan dan burung di habitat asli mereka dan berendam di perairan vulkanik dengan latar belakang pemandangan yang menawan.

Di Hokkaido, kamu dapat menghadiri salah satu dari berbagai festival paling megah di Jepang, Festival Salju Sapporo.

 

Sumber : cnnindonesia.com

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Hinamatsuri yang jatuh pada tanggal 3 Maret adalah sebuah event tahunan di Jepang yang bertujuan untuk mendoakan anak perempuan agar bisa tumbuh berkembang secara sehat dan juga bahagia.

Artikel kali ini akan memperkenalkan tentang Hinamatsuri, mengapa hari ini dirayakan sebagai hari anak perempuan, bagaimana asal-usulnya dan seperti apa cara merayakannya.

 

Sekilas tentang Hinamatsuri

Festival ini juga dikenal sebagai Festival Buah Persik atau dalam bahasa Jepangnya yaitu Momo no Sekku (桃の節句), adalah salah satu festival di mana kamu dapat menghias boneka Hina dengan bunga sakura, bunga persik, dan hina arare, serta menikmati chirashizushi dan hidangan sup kerang di rumah yang ada anak perempuan.

 

Sejarah dan asal usul Hinamatsuri

Ada berbagai teori tentang asal-usul Hinamatsuri, tetapi teori yang paling dominan diantaranya adalah bahwa tradisi ini berasal dari Joshi no Sekku (女子の節句) yang awalnya diadakan di Cina dan kemudian diperkenalkan ke Jepang. Awalnya, ini adalah acara untuk mengusir roh jahat dan untuk menjauhkan masalah-masalah yang akan datang.

Ada juga Nagashi Hina (流し雛) di mana roh jahat seseorang dipindahkan ke boneka dan kemudian dialirkan ke sungai. Seiring waktu berlalu, teknik pembuatan boneka telah berkembang dan dibuatlah boneka yang lebih halus juga tradisi boneka yang awalnya akan dialirkan di sungai telah berubah menjadi boneka yang dipajang.

 

Alasan memajang boneka Hinamatsuri, buah persik, dll

Boneka Hina dipercayai bisa melindungi anak-anak dari penyakit dan juga kecelakaan. Oleh karena itu, kebiasaan memajang boneka di Hinamatsuri adalah untuk merayakan kesehatan anak perempuan juga doa dan harapan agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan bahagia.

Hal ini dibarengi juga dengan menghias bunga persik, seperti yang digunakan dalam festival Kamimi di Cina. Bunga persik dikatakan melambangkan umur panjang dan juga dapat berfungsi sebagai kekuatan jimat, hal ini telah populer sejak zaman kuno. Selain itu, konon salah satu alasan mengapa bunga persik ditampilkan karena bunga persik bermekaran juga selama Festival Hinamatsuri ini.

 

 

Apa yang biasanya dilakukan di hari Hinamatsuri ini?

 

1. Memajang boneka Hina

Boneka Hina akan dipamerkan dari awal musim semi (sekitar 4 Februari) hingga pertengahan Februari, dan akan dibereskan lagi setelah Hinamatsuri selesai. Boneka Hina juga memiliki berbagai macam jenis yang tersebar di berbagai wilayah di Jepang, contohnya seperti dekorasinya bisa memiliki tujuh tingkat atau juga yang tiga tingkat.

 

2. Menyantap Hina Arare

Hina Arare dalah kue khas Hinamatsuri. Biasanya terdapat 3 atau 4 warna yang memiliki makna tertentu. Tiga warna tersebut ialah merah muda yang melambangkan energi kehidupan seperti darah dan kehidupan, hijau yang berarti vitalitas dan energi alam, dan putih yang merupakan energi bumi yang kuat dalam citra bumi bersalju. Ketiga warna tersebut bersatu dan memiliki arti “Semoga para perempuan menerima energi alami dan tumbuh dengan sehat”

Warna keempat yang adalah kuning akan menjadi pelengkap untuk melambangkan musim-musim yang ada di Jepang. Merah muda yang menggambarkan bunga di musim semi, hijau yang menggambarkan daun hijau segar di musim panas, kuning menggambarkan daun di musim gugur, dan putih menggambarkan salju di musim dingin. Kombinasi ini memiliki arti yang mendoakan agar anak perempuan dapat tumbuh dengan sehat sepanjang tahun.

 

3. Menyantap Chirashisushi dan Sup Bening Kerang Hamaguri

Chirashizushi dibuat dengan mencampurkan berbagai bahan, tetapi dikatakan jika menyantapnya dapat mendoakan kita agar tidak mendapat masalah di kemudian hari. Selain itu, sup bening kerang hamaguri berisi harapan untuk tetap bersama pasangan seumur hidup, sama seperti cangkang kerang.

 

Sumber : fun-japan.jp

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

MENGULAS potret Kota Kamagasaki, kota gembel di Jepang yang sengaja dihapus dari peta karena terlalu kumuh.

Jepang dikenal sebagai negara yang modern dan bersih. Orang-orang Jepang juga sangat ketat dalam hal menjaga kebersihan. Seperti dapat dilihat pada kasus yang menjadi viral saat Piala Dunia 2018 sedang berlangsung di Rusia. Dimana para suporter Jepang yang memenuhi stadion guna mendukung negaranya itu pulang dengan membawa sampah masing-masing.

 Namun, hal ini akan berbanding terbalik jika kita melihat sejenak ke sebuah kota yang bernama Kamagasaki. Meski menjadi bagian dari negeri Sakura tersebut, pemerintah tampaknya enggan menerima dan bahkan berupaya untuk ‘menghilangkannya’ dari peta.

Bisa dibilang, Kota Kamagasaki adalah sisi lain dari Jepang yang dipenuhi dengan gelandangan dan suasana kumuh. Para pengangguran dan lansia sangat mendominasi di wilayah tersebut. Tak heran jika pemerintah Jepang seakan-akan enggan menerima keberadaannya.

 

Mengutip laman Boombastis, berikut adalah 10 potret Kota Kamagasaki.

1. Menonton televisi di area umum pada pagi hari

Warga Kamagasaki punya kebiasaan menonton televisi di area umum pada pagi hari. Hal ini dikarenakan banyak penduduk di sana yang tidak memiliki televisi pribadi, sehingga disediakan televisi umum untuk ditonton bersama.

2. Potret dari ketinggian

Ketika Kota Kamagasaki dipotret dari ketinggian, akan terlihat jelas betapa kumuhnya kota tersebut. Banyak orang berlalu lalang, mobil usang yang diparkir tak beraturan, juga bangunan yang terlihat sederhana dibanding dengan kota lain di Jepang.

 Ilustrasi

Kota Kamagasaki, kota gembel di Jepang yang sengaja dihapus dari peta karena terlalu kumuh (cazalis.org)

 

3. Warganya melamun

Karena hidup dalam taraf ekonomi yang rendah dibanding kota lainnya di Jepang, tak jarang ditemukan sosok pria paruh baya jongkok di tengah jalan dan melamun. Mungkin, mereka memikirkan masalah hidupnya masing-masing.

 

4. Suasana saat malam

Para pria kembali menyaksikan acara di televisi umum saat malam hari. Terlihat bahwa beberapa dari pria tersebut verdiri, ada juga yang membawa kursi ke tengah jalan untuk duduk.

5. Gembira

Para lansia di Kota Kamagasaki terlihat gembira meski mereka berada di tengah kondisi yang tidak menentu. Tapi, mereka tidak ambil pusing. Para pria ini justru menyanyi dengan asik.

6. Tunawisma

Banyak tunawisma di Kota Kamagasaki. Sehingga, pemandangan seorang pria tidur di pinggir jalan pun sudah menjadi hal biasa. Kabarnya, angka tunawisma yang tinggi di Osaka bisa jadi berkorelasi dengan tingginya jumlah tunawisma di Kamagasaki di sana sejak puluhan tahun lalu.

 Kamagasaki, Kota Misterius yang Tak Bisa Ditemukan dalam Peta Jepang -  Tribunnews.com Mobile

7. Duduk santai di pinggir jalan

Selain bisa tertidur pulas di trotoar, para pria dan wanita di Kota Kamagasaki ini juga nyaman untuk duduk santai di pinggir jalan. Kota ini menjadi salah satu wilayah yang terlihat santai di Jepang.

 

8. Jalan dipenuhi barang-barang milik gelandangan

Gelandangan atau tunawisma terkenal banyak di Kota Kamagasaki. Alhasil, jalan rayanya pun dipenuhi oleh barang-barang milik mereka. Mulai dari botol air mineral hingga tas dan pakaian, semua bisa Anda temui di pinggir jalan.

 

9. Didominasi oleh lansia

Kota Kamagasaki didominasi oleh para lansia. Sehingga, kehidupan di sana memang tampak santai dan sederhana. Umumnya, kaum muda di Jepang merantau ke kota-kota besar seperti Tokyo.

10. Gelandangan tidur di sudut jalan

Jika Anda berkunjung ke sana, jangan heran jika terdapat banyak alas dan selimut yang berserakan di pinggir jalan. Barang-barang tersebut adalah milik tunawisma yang digunakan untuk tidur pada malam hari.

 

Sumber: travel.okezone.com

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Thursday, 24 December 2020 21:55

PERAYAAN TAHUN BARU DI JEPANG

Haiii,! Teman Macca.!

Tanggal 31 Desember semakin dekat, artinya sebentar lagi kita akan segera memulai lembaran baru di tahun 2020. Yup, tahun baru memang menjadi salah satu hari perayaan yang dirayakan oleh seluruh masyarakat dunia. Biasanya sih perayaan tahun baru ini sebagai bentuk rasa syukur atas 1 tahun yang sudah dilalui dan juga sebagai penyambutan untuk tahun yang baru.

Perayaan tahun baru di tiap negara tentunya berbeda dan seru-seru, termasuk tradisi perayaan tahun baru di Jepang yang seru banget! Nah, di Jepang, perayaan tahun baru atau “Oshogatsu” yang merupakan salah satu perayaan yang paling meriah di negeri sakura ini. Perayaan tahun baru di Jepang biasanya dilaksanakan dari tanggal 29 Desember sampai 3 Januari. Sebagian besar karyawan di Jepang mendapat libur 5 hari terhitung sejak 30 Desember. Wow, lama juga ya..

Setiap pergantian tahun, orang Jepang memiliki sebuah tradisi unik yang disebut oshogatsu. Oshogatsu, atau juga disebut shogatsu, biasanya memiliki runtutan kegiatan seperti berikut ini :

Dekorasi Tahun Baru

Sampai dengan tanggal 25 Desember, kita dengan mudah menemukan hiasan-hiasan khas hari Natal di setiap sudut kota di Jepang. Tapi begitu tanggal 25 Desember berakhir, dekorasi khas hari Natal tersebut berganti dengan ornamen tahun baru khas Jepang, seperti kagamimochi, kadomatsu, dan shimenawaKagamimochi sendiri adalah dua kue mochi yang ditumpuk dan di atasnya dihiasi dengan jeruk daidaiKadomatsu merupakan rangkaian bambu dan daun pinus yang diletakkan di pintu masuk. Sedangkan shimenawa adalah ornamen yang terbuat dari tali yang sering ditaruh di gerbang untuk mengusir roh-roh jahat. Tidak hanya itu saja, kita juga akan menemukan banyaknya dekorasi yang bertemakan shio binatang pada tahun yang akan berjalan.

(sumber gambar : pinterest)

Seluruh anggota keluarga juga akan mulai membersihkan rumah, memasak, mendekorasi, dan menyelesaikan semua tanggung jawab yang tertunda, seperti hutang yang belum terbayar atau diskusi yang belum selesai.

Membuat Kue Mochi dengan Cara Tradisional

Kue mochi yang berbahan dasar beras ketan merupakan salah satu makanan yang paling penting untuk menyambut tahun baru di Jepang. Namun, karena proses pembuatan kue mochi yang sangat panjang dan melelahkan, produksi kue mochi lebih sering dilakukan dengan mesin. Hal ini tidak terjadi pada perayaan tahun baru di Jepang, lho, mina-san. Masyarakat Jepang selalu membuat mochi di tahun baru dengan cara mochitsukiMochitsuki merupakan cara tradisional untuk membuat kue mochi yang mungkin sering kalian temukan di anime-anime. Kue-kue mochi ini biasanya dibuat dalam jumlah banyak dan pada saat hari-hari menjelang malam tahun baru. Kue mochi sendiri biasanya dijadikan sebagai hidangan seperti ozoni.

(sumber gambar : travel.gaijinpot)

Toshikoshi Soba Untuk Santapan Malam Tahun Baru

Ada lagi, lho, santapan khas tahun baru dari Jepang yang tidak boleh kita lewatkan, yaitu toshikoshi sobaToshikoshi sendiri berarti “pergantian tahun”, yang berarti bahwa toshikoshi adalah soba pergantian tahun. Toshikoshi soba ini dijadikan sebagai salah satu menu khas perayaan tahun baru karena praktis dan juga menjadi simbol untuk meringankan beban setelah melakukan persiapan perayaan tahun baru yang menghabiskan banyak waktu dan melelahkan. Tidak hanya itu saja, toshikosi soba juga seringkali diartikan sebagai simbol dari umur yang panjang dan masyarakat Jepang percaya, kalau seseorang belum menyantap toshikosi soba maka orang itu akan memperoleh nasib yang buruk saat tahun baru tiba.

(sumber gambar : livejapan)

Memukul Genta Tahun Baru di Kuil

Pada tanggal 1 Januari, orang Jepang akan berkunjung ke kuil. Ritual bernama “joya no kane” menjadi salah satu tradisi perayaan tahun baru di Jepang. Ritual ini dilaksanakan di kuil-kuil Buddha di seluruh Jepang pada hari terakhir setiap tahunnya. Genta kuil dipukul sebanyak 108 kali sebagai simbol dari 108 godaan dunia yang diajarkan dalam agama Buddha. Memukul genta ini dilakukan sebagai cara untuk melepaskan diri kita dari dosa-dosa atas 108 godaan dunia tersebut dan mempersiapkan diri untuk memulai tahun baru dengan diri kita yang bersih dan baru.

(sumber gambar : sharing-kyoto)

Menyaksikan Terbitnya Matahari Pertama di Tahun Baru

Kalau yang satu ini pasti banyak ditemui terutama bagi kalian para pencinta anime dan film asal Jepang. Yup, Jepang sendiri memang dikenal sebagai “negeri matahari terbit”, jadi tidak heran kalau banyak orang Jepang yang memegang keyakinan kalau matahari pertama yang terbit pada hari pertama di tahun baru memiliki aspek supernatural. Biasanya untuk menyambut terbitnya matahari pertama di tahun baru, masyarakat Jepang akan pergi ke gunung atau pantai.

Hatsuhinode

Menyantap Berbagai Menu Makanan

Acara oshogatsu yang paling diminati adalah hidangan campuran makanan tradisional Jepang. Jepang memiliki dua jenis hidangan utama yang disantap setiap perayaan tahun baru yaitu : osechi dan ozoni. Osechi adalah makanan yang direbus hingga kaldunya meresap dan terdiri dari bahan-bahan yang dikeringkan, ditambah dengan acar atau asinan. Sedangkan ozoni adalah hidangan berupa sup yang berbahan dasar dari kue mochi.

(sumber gambar : livejapan)

Mereka akan menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta. Uniknya, hidangan tersebut disiapkan sebelumnya. Orang Jepang menganggap tabu jika harus memasak saat itu juga. Dalam hidangan osechi, sayuran lebih mendominasi. Meski begitu, ikan serta makanan manis lainnya juga ada dalam osechi.

Bersulang dengan Sake Obat

Bersulang dengan sake obat untuk menyambut tahun baru merupakan salah satu tradisi yang akan kita temui di wilayah barat Jepang. Tradisi ini dilakukan oleh seluruh anggota keluarga dengan menggunakan perangkat sajian tradisional, yaitu 3 piring dangkal yang ditumpuk satu di atas yang lain. Sake obat sendiri adalah sake yang mengandung ramuan dari berbagai tanaman, sehingga jika kalian meminumnya, dipercaya bahwa segala nasib buruk yang masih tersisa di tahun sebelumnya akan terbilas bersih dan kalian juga akan memperoleh umur panjang serta kesehatan.

(sumber gambar : deepjapan)

Melakukan Doa Pertama di Kuil atau Tempat Suci Lainnya

Jepang memang identik dengan tradisinya untuk berdoa di kuil saat ada perayaan hari-hari tertentu, termasuk salah satunya adalah perayaan tahun baru. Dalam tiga hari pertama di tahun baru, orang Jepang akan mendatangi kuil atau tempat suci lainnya untuk berdoa.

(sumber gambar : favy-jp)

Melihat Nasib di Tahun Baru dengan Omikuji

Salah satu tradisi paling populer yang bisa kita temui saat perayaan tahun baru di Jepang adalah mengambil lidi untuk menerima ramalan yang tertulis di kuil atau tempat suci lainnya. Lidi yang berisikan ramalan itu disebut “omikuji” dan dipercaya dapat menunjukkan keberuntungan kita di tahun yang baru.

(sumber gambar : en.japantravel)

Membeli Omamori Agar Mendapatkan Nasib Baik

Omamori merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut segala jenis jimat. Yup, masyarakat Jepang biasanya membeli jimat di perayaan tahun baru untuk berbagai tujuan; mengusir roh jahat, mendapat jodoh, memperbaiki keadaan keuangan, keselamatan kelahiran, dan lain sebagainya. Selain itu ada sebuah larangan untuk tidak membakar jimat yang kalian beli! Kalau kalian memang harus membuangnya, cukup ditaruh di sebuah kuil untuk dibakar dalam salah satu upacara resmi.

(sumber gambar : aliexpress)

Memberi Amplop Untuk Anak-Anak

Sama seperti saat Lebaran, ternyata perayaan tahun baru di Jepang pun identik dengan membagikan amplop (pochibukuro) berisi uang kepada anak-anak yang disebut otoshidama. Jumlah yang diberikan akan semakin banyak seiring dengan bertambahnya usia si penerimanya. Tradisi lain yang dilakukan saat oshogatsu adalah adanya kartu Tahun Baru yang disebut nengajo.

(sumber gambar : pixta)

Menikmati Berbagai Permainan dan Kegiatan Tradisional

Kalau kalian ingin menghabiskan malam tahun baru di Jepang, jangan sampai melewatkan berbagai acara yang diadakan di Jepang. Biasanya sih festival penyambutan tahun baru di Jepang identik dengan banyaknya booth-booth penjual makanan, permainan, dan juga ada acara-acara tradisional lainnya. Beberapa keluarga juga ada yang memilih melakukan perjalanan wisata. Sedangkan, untuk mereka yang berada di rumah biasanya melakukan permainan tradisional, seperti hanetsuki (bulutangkis Jepang), karuta (permainan kartu), dan takoage (layang-layang).

(sumber gambar : flickr)

Menonton Barongsai Tradisional Jepang

Dalam bahasa Jepang, barongsai disebut dengan “Shishimai” dan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Jepang pada masa dinasti Tang. Kemudian barongsai mengalami serapan berbagai bagian kebudayaan Jepang, hingga akhirnya setiap wilayah di Jepang memiliki barongsai khas-nya masing-masing.

(sumber gambar : flickr)

Menunggu Mimpi Pertama di Tahun Baru

Tradisi terakhir yang ada di Jepang saat merayakan tahun baru adalah menanti mimpi pertama yang didapatkan saat memasuki tahun yang baru. Masyarakat Jepang yakin bahwa mimpi yang pertama didapatkan di tahun baru menggambarkan keberuntungan kita sepanjang tahun. Nah, mereka percaya jika kita melihat gunung Fuji, burung elang, atau terong di dalam mimpi, maka kita akan memiliki keberuntungan yang besar sepanjang tahun.

(sumber gambar : pinterest)

Nah, itu dia tradisi perayaan tahun baru di Jepang. Untuk orang Jepang yang bertempat tinggal di luar negeri, biasanya mereka tetap merayakan oshogatsu sederhana untuk menunjukkan rasa setia mereka.

 

Sumber : goikuzo.com

https://macca-nihongo.com/

Published in Berita
Thursday, 24 December 2020 21:33

9 Kebiasaan Unik Sekolah di Negara Jepang

Jepang diketahui merupakan salah satu negara yang sering menjadi tujuan untuk program beasiswa karena budaya belajarnya yang sangat baik. Penasaran dong apa saja kebiasaan unik sekolah di negeri bunga sakura ini? 

Jalan kaki

Di Jepang, pergi ke sekolah wajib berjalan kaki. Nah, sekolah untuk siswa SD sampai SMP ditentukan oleh pemerintah. Jadi, orangtua mendaftarkan anaknya ke Balai Kota setempat, kemudian akan ditentukan di mana anak tersebut bersekolah.

Faktor yang dipertimbangkan adalah jaraknya tidak terlalu jauh agar dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Makanya tidak kenal macet-macetan deh ketika berangkat, plus tubuh sehat karena setiap hari berjalan kaki. Kalau sudah naik tingkat ke SMA, baru diperbolehkan naik kendaraan. Itu pun bukan motor atau mobil, tapi jitensha, semacam sepeda onthel. Hal ini sangat menunjukkan kesederhanaan warganya.

Tidak ada sekolah favorit

 Sekolah di Jepang

Foto: regex.info

 Dikarenakan sekolah diatur oleh pemerintah, maka tidak ada pembeda khusus mana sekolah favorit dan tidak. Dengan peraturan seperti ini, orangtua tidak perlu ‘berebut’ untuk memasukkan anaknya ke sekolah tertentu.

Tidak ada upacara bendera

Di negara asal kartun Doraemon tersebut, tidak diadakan upacara. Namun bukan berarti siswanya tidak memiliki nasionalisme, lho. Bahkan di beberapa SD tidak diwajibkan memakai seragam, kecuali seragam olahraga.

Waktu belajar

Untuk tingkat SD, waktu belajarnya adalah pukul delapan pagi hingga empat sore. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, Bahasa Jepang, Seni, Olah raga, dan lifeskill. Khusus untuk siswa SD kelas 1 dan 2, fokus diajarkan PIPO LONDO (ping poro lan sudo), yaitu penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa diajarkan empat hal tersebut secara terus-menerus sampai lancar. Untuk pelajaran Jepang, para siswa diwajibkan menghafal huruf kanji. Sedangkan untuk IPA, siswa diajak untuk terjun langsung ke alam, seperti memancing, diajak ke kebun, dan lainnya.

Buku project

Ketika libur musim panas tiba, siswa wajib membaca dan menyelesaikan satu buku project. Libur ini terbilang panjang, kira-kira 45 hari. Buku ini berisi project yang wajib dijalankan secara nyata oleh siswa. Nantinya, project ini akan dijadikan sebagai penilaian tugas sekolah.

Tas sekolah

Tas yang dipakai untuk sekolah adalah tas yang sama. Tas kotak yang biasa kita lihat di film-film Jepang, seperti Doraemon, yang disebut randoseru. Untuk siswa laki-laki, warna tas yang boleh dipakai adalah biru dan hitam. Sedangkan siswa perempuan diperbolehkan memakai tas berwarna-warni. 

Anak sekolah jepangFoto: Amazonaws.com 

Tas ini terbilang cukup mahal, yaitu seharga 3000 yen (Rp 3,5 juta), tapi bergaransi hingga enam tahun. Jadi, selama enam tahun duduk di bangku SD, siswa tidak diperkenankan untuk bergonta-ganti tas sekolah. Randoseru ini sifatnya tidak dapat dihibah ya, jadi satu tas hanya untuk dipakai oleh satu siswa.

No gadget

Meskipun berbagai gadget canggih berasal dari negara ini, tapi siswanya tidak diperkenankan membawa gadget ke sekolah. Satu-satunya penghubung antara orang tua dan anak adalah sekolah. Tanpa gadget, tidak ada perbedaan mana ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ di sekolah.

Bangunan sekolah

 Bangunan Sekolah di Jepang

Foto: loljapan 

Sekolah di negara yang 70 persennya dipenuhi pegunungan ini memiliki luas lahan minimal 1 hektar. Luas tanah untuk lapangan bahkan lebih besar dibandingkan dengan luas bangunannya. Sekolah yang ada di kota umumnya memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang pembelajaran. Ada aula, lapangan outdoor, lapangan baseball, lapangan tenis, kolam renang, ruang klub, musik, masak, penyiaran radio, dan banyak lagi.

Festival budaya

Negara pengimpor hasil laut terbesar ini memiliki banyak acara kebudayaan di setiap sekolah. Dimulai dari pekan olahraga, camping tour, dan yang paling ditunggu adalah festival budaya (Bunkasai). Bunkasai bentuknya seperti pentas seni di Indonesia. Ada banyak stand jajanan Jepang, siswa dibebaskan mendekor kelas, dan setiap kelas biasanya membuat kafe atau rumah hantu. 

festival budayaFoto: Japan Journal 

Festival budaya ini dilakukan oleh jenjang pendidikan dari TK hingga universitas selama 2-3 hari. Untuk tingkat SD hingga SMA sifatnya wajib, tapi untuk universitas bersifat seperti ekstrakurikuler. Bunkasai dimaksudkan untuk melihat prestasi sehari-hari dan menggunakan hasil belajar untuk meningkatkan motivasi. Acara ini biasanya ditutup dengan api unggun dan kembang api.

Demikianlah beberapa kebiasaan unik mengenai sekolah di negara Jepang. Banyak juga yang dapat memberikan inspirasi untuk negara kita sendiri ya. Salah satu yang patut dicontoh adalah kesederhanaan warganya.

sumber : blog.ruangguru.com

Published in Berita

MACCA NIHONGO. Mulai 1 Mei 2019, telah terjadi perubahan era kekaisaran di Jepang. Perubahan tersebut adalah peralihan dari era Heisei (nama era sebelumnya) ke Reiwa. Pengumuman perubahan era kekaisaran ini telah dilakukan oleh pemerintah Jepang pada 1 April 2019.

Perubahan era kekaisaran ini merupakan momen bersejarah di Jepang, karena hanya berubah bila terjadi pergantian kaisar yang berkuasa. Oleh karena itu, orang Jepang melakukan berbagai perayaan menyambut datangnya era baru ini.

Tahun kekaisaran ini biasanya banyak digunakan dalam dokumen formal Jepang seperti kartu keluarga Jepang, surat perjanjian sewa apartemen, dan surat izin perusahaan. Jadi, jika kamu ingin menetap di Jepang, ada baiknya kamu mengingat tahun lahir kamu dalam hitungan era kekaisaran Jepang. Hal ini akan lebih memberi kemudahan dalam pengurusan kebutuhan hidup.  

Sementara itu, di beberapa dokumen seperti SIM (Surat Izin Mengemudi), tahun berlaku SIM akan ditulis dalam dua versi, yaitu versi tahun masehi dan tahun era kekaisaran Jepang.

Pada dokumen seperti Surat Keterangan Tinggal, Surat Pernikahan, Akte Kelahiran, dan Surat Pindah, kamu boleh menuliskan tahun berdasarkan masehi ataupun era kekaisaran Jepang.

Sebagai referensi, berikut cara tabel perbandingan era kekaisaran di Jepang.

Masehi

Era Kekaisaran Jepang

Showa

Heisei

Reiwa

1926

Dari 25 Desember,

Showa Gannen

(Era Showa tahun pertama)

   

1989

Sampai 7 Januari,

Tahun 64 Showa

Dari 8 Januari,

Heisei Gannen

(Era Heisei tahun pertama)

 

2019

 

Sampail 30 April,

Tahun 31 Heisei

Dari 1 Mei,

Reiwa Gannen

(Era Reiwa tahun pertama)

sumber : ohayojepang.kompas.com

 

Published in Berita
Monday, 15 July 2019 17:52

Persiapan Tokyo untuk Gelar Olimpiade 2020

MACCA NIHONGO- Jepang sangat serius mempersiapkan diri untuk jadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020. Sejumlah persiapan telah dilakukan untuk menggelar event olahraga terbesar di dunia tersebut.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjuk Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 pada 7 September 2013. Dalam proses voting, Tokyo mengalahkan Istanbul (Turki) dan Madrid (Spanyol).
Tahun 2020 akan menjadi kali kedua Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade. Ibu kota Jepang itu sebelumnya pernah menggelar event yang sama pada 1964 silam.

Sebagai ibu kota sebuah negara maju, Tokyo adalah kota modern dengan fasilitas umum yang sudah sangat lengkap. Oleh karena itu, untuk menyambut Olimpiade 2020, mereka tak harus tergopoh-gopoh membangun fasilitas penunjang yang 100% baru, misalnya terkait transportasi dan akomodasi.

Terkait venue-venue untuk Olimpiade 2020, pemerintah Jepang akan membangun ulang Stadion Olimpiade Nasional di Tokyo. Stadion baru akan mulai dibangun pada Oktober 2016 dan dijadwalkan selesai pada November 2019. Stadion yang akan menjadi venue utama Olimpiade 2020 itu nantinya akan berkapasitas 68 ribu penonton, yang bisa ditingkatkan hingga 80 ribu penonton dengan memasang tempat duduk sementara di lintasan atletik.

Jepang menyiapkan 34 venue untuk perhelatan Olimpiade 2020, 11 di antaranya baru. Venue-venue tersebut sebagian besar terletak di dua wilayah utama, Heritage Zone dan Tokyo Bay Zone.
Ada 33 cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2020. Dari 33 cabang olahraga tersebut, lima di antaranya baru, yaitu baseball/softball, karate, skateboarding, sport climbing, dan selancar.

Di luar urusan persiapan fisik, Jepang juga telah menyiapkan fasilitas pendukung yang tak kalah penting, salah satunya terkait arus informasi. Mereka sudah punya situs resmi Olimpiade 2020, akun TwitterFacebook, dan YouTube yang dikelola dengan sangat baik. 

Gambaran akan menariknya Olimpiade 2020 terlihat dari preview yang muncul dalam pesta penutupan Olimpiade Rio 2016. Video preview itu tak cuma menampilkan berbagai cabang olahraga yang akan dipertandingkan, tapi juga tokoh-tokoh kartun Jepang, seperti Doraemon, Hello Kitty, Kapten Tsubasa, serta karakter video game Pac-Man dan Super Mario. Munculnya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam kostum Super Mario dalam pesta penutupan Olimpiade Rio juga mencuri perhatian dari media-media di seluruh dunia.


Saat Tokyo terus bersiap untuk menyambut Olimpiade 2020, Indonesia yang jadi tuan rumah Asian Games 2018 masih terkendala banyak masalah. Selain renovasi venue yang molor berkali-kali, Indonesia juga menghadapi masalah-masalah lain yang sebenarnya bisa dihindari.

Logo dan maskot Asian Games 2018 mengalami perubahan karena desain sebelumnya dianggap tak menarik. Sementara itu, situs resmi Asian Games 2018 sampai saat ini belum tersedia.

Sumber : sport.detik.com

Published in Berita
Page 5 of 5
© 2025 Macca Nihongo. All Rights Reserved. Website by JA