Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ

Video

Displaying items by tag: jepang

Musim gugur adalah waktu terbaik untuk memulai trekking di Jepang didukung oleh keindahan dedaunan musim gugur. Untuk memanjakan mata sekaligus menikmati kegiatan trekking, berikut jalur terbaik untuk trekking saat musim gugur di Jepang.

 

1. Gunung Takao. Tokyo

Gunung Takao hanya terletak satu jam dari pusat kota Tokyo. Gunung Takao termasuk salah satu tempat trekking paling populer di Jepang, terutama saat musim gugur. Dengan ketinggian 599 meter, gunung ini menyajikan pemandangan daun warna-warni selama musim gugur. Jalur untuk trekkingnya dimulai dari jalan setapak yang landau sampai pada rute yang lebih menantang melewati hutan rimbun dan kuil-kuil kuno.

 

2. Air Terjun Fukiware, Gunma

Selama musim gugur, air terjun dengan tinggi 7 meter dan lebar 30 meter ini akan berubah menjadi warna merah dan kuning keemasan karena dikelilingi oleh dedaunan di sekitarnya. Jalur untuk trekking mengarah ke air terjun mengikuti arus sungai Katashina dan melewati jalur hutan. Jalur ini pas untuk pencinta alam yang ingin menikmati keindahan Gunma saat musim gugur.

 

3. Kamikochi, Nagano

Kamikochi terkenal dengan sungai-sungai jernih, gunung-gunung yang tinggi, dan hutan rimbun yang akan berwarna-warni selama musim gugur.

Dimulai pada pertengahan Oktober, warna merah, oranye, dan kuning akan mewarnai lembah dataran tinggi ini. Jalur trekking di Kamikochi terpelihara dengan baik, sehingga cocok untuk pejalan kaki biasa maupun pendaki profesional.

 

4. Nikko National Park, Tochigi

Taman Nasional Nikko di Prefektur Tochigi akan dihiasi warna-warni musim gugur dimulai pada akhir Oktober hingga awal November. Taman ini menawarkan jalur trekking yang melewati Danau Chuzenji, kuil-kuil kuno, dan Air Terjun Kegon.

 

5. Daisetsuzan National Park, Hokkaido

Taman Nasional Daisetsuzan di Hokkaido adalah taman nasional terbesar di Jepang sekaligus tempat terbaik untuk para pencinta alam, terutama pada musim gugur. Sebagai salah satu tempat pertama yang menyajikan warna musim gugur, hutan di taman nasional ini akan dihiasi warna-warni musim gugur dari akhir September hingga awal Oktober. Jalur populer untuk pendakian seperti ke Gunung Asahi atau sekitar Gunung Kurodake akan memberikan pemandangan musim gugur yang mengagumkan.

 

Source : Tokyo Weekender melalui Japanese Station

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Dalam era globalisasi saat ini, budaya perusahaan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan suatu organisasi. Budaya kerja Jepang, dengan nilai-nilai uniknya, menawarkan wawasan menarik tentang bagaimana lingkungan kerja dapat dibentuk. Dari filosofi Kaizen yang mendorong perbaikan terus-menerus hingga sistem pengambilan keputusan partisipatif Ringi System, unsur-unsur ini menciptakan atmosfer yang produktif dan harmonis.

Filosofi "Kaizen," yang berarti perbaikan terus-menerus, mengajak setiap karyawan untuk terlibat dalam inovasi di semua aspek pekerjaan. Konsep ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuat setiap individu merasa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan. Begitu juga, Ringi System memungkinkan partisipasi semua level karyawan dalam pengambilan keputusan. Proses ini menciptakan rasa memiliki yang kuat, memastikan bahwa setiap suara didengar dan berkontribusi pada keputusan akhir.

Budaya kerja Jepang juga menekankan nilai kolaborasi dan harmoni. Adapun Konsep 和 atau “Wa” yang menjadi landasan interaksi antaranggota tim, mendorong saling dukung dan mengurangi konflik. Lingkungan yang harmonis ini meningkatkan komunikasi dan menciptakan suasana positif yang mendukung pencapaian tujuan bersama. Selain itu, disiplin dan dedikasi tinggi dari karyawan Jepang menciptakan suasana kerja yang penuh tanggung jawab dan komitmen.

Secara keseluruhan, unsur-unsur budaya Jepang seperti Kaizen dan Ringi System berkontribusi signifikan terhadap lingkungan kerja yang efisien dan harmonis. Dengan mengedepankan perbaikan berkelanjutan, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan kolaborasi, perusahaan-perusahaan Jepang berhasil menciptakan budaya kerja yang tidak hanya meningkatkan kinerja, tetapi juga kesejahteraan karyawan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa budaya dapat menjadi aset berharga dalam membangun lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Di antara banyaknya destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi di Jepang, ada 7 tempat yang wajib kalian kunjungi setidaknya sekali seumur hidup. Berikut daftarnya!

 

Shirakawa-go, Prefektur Gifu

Terletak di kaki Gunung Hakusan, Shirakawa-go atau Desa Shirakawa menyajikan suasana asri dari pedesaan Jepang. Shirakawa-go memiliki rumah-rumah bergaya gassho-zukuri yang dibangun tanpa paku.  Meskipun begitu, struktur rumah di sini sangat kokoh walaupun berada di negara rentan gempa. Hal tersebut membuat Shirakawa-go diakui oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan budaya.

Rumah gassho-zukuri yang masih ada dijadikan museum yang menampilkan sejarah wilayah, gaya arsitektur, ciri khas, dan beberapa industri penting di Shirakawa-go. Sedangkan sebagian rumah lain menjadi guest house yang menawarkan penginapan.

Foto : Fun Japan

 

Mifuneyama Rakuen, Prefektur Saga

Mifuneyama Rakuen merupakan simbol dari Kota Takeo. Pada bagian luarnya, terdapat pohon kapur raksasa yang berusia lebih dari 3.000 tahun yang juga salah satu dari tujuh pohon terbesar di Jepang. Selain itu, terdapat tiga patung Buddha dan 500 Arhats di sana.

Tidak hanya itu, tidak jauh dari sana terdapat Seiichi Inari Daimyojin Shrine dengan pemandangan Gunung Mifuneyama dan 2.000 pohon Sakura serta 200.000 pohon Azalea.

Foto : mifuneyamarakuen.jp

 

Ashikaga Flower Park, Prefektur Tochigi

Ashikaga Flower Park yang terletak di Kota Ashikaga, Prefektur Tochigi merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat bunga wisteria. Wisteria di taman ini biasanya mekar sepenuhnya pada awal bulan Mei. Terdapat satu pohon wisteria besar berusia 100 tahun yang cabang-cabangnya disangga untuk membuat payung besar bunga wisteria.

Foto : japan-guide

 

Nabegataki Falls, Prefektur Kumamoto

Air terjun ini terletak di Oguni, Prefektur Kumamoto. Air terjun selebar 20 meter dan tinggi 10 meter ini terlihat unik karena bentuknya serupa dengan tirai putih transparan. Selain itu, kamu juga bisa berjalan ke belakang air terjun untuk melihat pemandangan dari balik ‘tirai’ air terjun tersebut karena terdapat gua kecil di sana.

Foto : GaijinPot Travel

 

Takeda Castle, Prefektur Hyogo

Takeda Castle adalah reruntuhan kastil yang berada di Kota Asago, Prefektur Hyogo. Kastil ini dijuluki ‘kastil yang mengambang di langit’ karena letaknya yang seolah-olah mengambang di awan. Pada awalnya, kastil ini dibangun pada tahun 1411 dan ditinggalkan pada tahun 1600 setelah pertempuran Sekigahara. Kemudian pada tahun 1980an, kastil ini dibuka sebagai tempat wisata.

Waktu terbaik untuk mengunjungi kastil ini adalah pada bulan Oktober dan November saat waktu matahari terbit, sekitar pukul 6 pagi. Saat itu, lautan awan akan mengelilingi kastil dan membuatnya seakan mengambang di atas awan.

 

Sumatakyo Bridge, Prefektur Shizuoka

Jembatan gantung yang menggantung di atas ngarai Sumatakyo ini menjadi spot terbaik untuk melihat pemandangan musim gugur. Jembatan ini membentang sepanjang 90 meter dan dikelilingi oleh pohon-pohon dan danau yang indah. Jumlah orang yang diizinkan melintasi jembatan ini dibatasi hingga 10 orang dalam satu waktu.

Foto : JNTO

 

Unkai Terrace, Prefektur Hokkaido

Berdiri dengan ketinggian 1.088 meter, Unkai Terrace akan memberikan pemandangan lautan awan yang juga menampilkan Gunung Hidaka dan Gunung Tokachi. Untuk sampai di sana, kamu harus menaiki gondola dari Hoshino Resorts Tomamu dalam waktu 13 menit. Saat pergi ke sini, jangan lewatkan untuk menyaksikan matahari terbit di pagi hari!

Foto : Hoshino Resorts Tomamu

 

Source : Japanese Station, Japan Guide, Japan National Tourism Organization

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Julukan "Negeri Matahari Terbit" untuk Jepang berasal dari posisi geografisnya yang terletak di sebelah timur benua Asia, di mana matahari pertama kali terlihat di wilayah tersebut sebelum negara-negara lain di Asia. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Jepang "Nihon" (日本) atau "Nippon", yang secara harfiah berarti "asal-usul matahari" atau "tempat asal matahari". Julukan ini mencerminkan pandangan bahwa Jepang adalah negeri tempat matahari terbit di timur, sebuah simbol yang melekat kuat dalam budaya dan identitas nasional Jepang.

Secara historis, sebutan ini mulai dikenal pada abad ke-7, ketika Kaisar Jepang menggunakan istilah tersebut dalam suratnya kepada Kaisar Tiongkok, menunjukkan kemandirian politik Jepang dari daratan Asia. Julukan ini tidak hanya menjadi simbol posisi geografis, tetapi juga bagian dari mitologi dan kepercayaan Shinto yang memuliakan Amaterasu, dewi matahari yang dianggap sebagai leluhur dari keluarga kekaisaran Jepang. Matahari menjadi simbol penting dalam budaya Jepang dan tercermin dalam bendera nasional, yang dikenal sebagai "Hinomaru", atau "lingkaran matahari."

 

Hingga saat ini, julukan "Negeri Matahari Terbit" tetap relevan dan banyak digunakan sebagai identitas internasional Jepang. Matahari masih menjadi simbol vital yang mewakili awal, energi, dan harapan, baik di kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks budaya dan seni. Jepang terus memelihara ikatan dengan julukan ini, meskipun kini lebih sering dianggap sebagai pengingat sejarah dan simbol kebanggaan nasional di era modern yang penuh inovasi.

Jadi, julukan "Negeri Matahari Terbit" bukan hanya mencerminkan letak geografis Jepang, tetapi juga mewakili warisan budaya, mitologi, dan identitas bangsa yang terus diakui dan dihargai hingga hari ini.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Saturday, 14 September 2024 11:11

Shuukatsu: Job Hunting untuk Mahasiswa di Jepang

Tidak hanya di Indonesia, para mahasiswa di Jepang juga bergerak untuk mencari pekerjaan yang akan mereka lakukan setelah masa perkuliahan mereka telah selesai. Mereka akan bersiap untuk mulai ‘bertarung’ demi mendapatkan karir yang mereka impikan selepas pendidikan formal. Kegiatan ini disebut shuukatsu.

Shuushoku katsudou atau disingkat menjadi shuukatsu yang berarti kegiatan atau proses untuk mencari pekerjaan. Tujuannya adalah untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat, kualifikasi, dan kemampuan masing-masing.

Jadwal perekrutan di perusahaan besar Jepang ditetapkan di awal setiap tahun berdasarkan kesepakatan antara pemerintah, bisnis, dan akademisi. Proses shuukatsu biasanya dilakukan sebagian besar mahasiswa pada tahun-tahun awal perkuliahan dengan mengikuti setsumeikai (seminar perusahaan). Kemudian pada tahun terakhir, para mahasiswa akan mengajukan permohonan lowongan pekerjaan yang diumumkan oleh perusahaan dan mengikuti berbagai proses seleksi.

Persaingan dalam mencari pekerjaan di Jepang bisa dibilang sangat ketat. Persiapan yang dilakukan oleh para mahasiswa harus sematang mungkin tidak hanya dalam kemampuan dan kualifikasi tetapi juga dari segi mental. Selain itu, ada beberapa hal yang juga perlu dipersiapkan untuk kelancaran saat melakukan shuukatsu.

Berikut adalah beberapa peraturan tidak tertulis saat melakukan shuukatsu di Jepang.

  • Rambut : pendek dan rapi untuk pria, diikat atau disisir dan memperlihatkan telinga untuk wanita
  • Kumis/janggut : dicukur
  • Baju : setelan gelap, dikancing hingga atas, kemeja putih, dasi polos atau motif sederhana, kaus kaki gelap.
  • Sepatu : berwarna hitam atau cokelat. Khusus untuk wanita, lebih baik tidak memakai heels yang terlalu tinggi
  • Make up : sederhana dan tidak menggunakan parfum
  • Kuku : pendek, bersih, dan tidak dicat
  • Jika menggunakan kalung, gunakan kalung yang simpel dan tidak menarik perhatian.

 

Source : Japanese Station, KapanJepan

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Saturday, 07 September 2024 11:11

Tata Krama Dunia Kerja Jepang yang Baik dan Benar!

Masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi tata krama dan kedisiplinan, apalagi di tempat kerja. Hal ini selaras dengan cara berbisnis di perusahaan Jepang yang wajib dipelajari dan dipahami jika ingin bekerja di Jepang.

1. Tata krama saat wawancara kerja

  • Ketuk pintu sebanyak 3 kali
  • Setelah menutup pintu, membungkuk sekali kepada pewawancara
  • Saat akan keluar ruangan wawancara, membungkuk sekali kepada pewawancara

 

2. Cara bertukar kartu nama

  • Cara menyerahkan kartu nama

  1. Letakkan kartu nama di atas tempat kartu nama
  2. Maju selangkah
  3. Perkenalkan diri sambil melihat ke arah lawan bicara
  • Cara menerima kartu nama

  1. Posisi tempat kartu nama sedikit lebih rendah dari dada
  2. Pada saat menerima kartu nama, ucapkan “choudai itashimasu
  3. Ulang nama lawan bicara sambil melihat ke arah lawan bicara, lalu perkenalkan diri
  4. Angkat kartu nama tersebut ke arah kening untuk menunjukkan rasa hormat
  • Duduk setelah mengucapkan “shitsurei itashimasu
  • Letakkan kartu nama di meja sesuai arah posisi duduk lawan bicara tersebut

 

3. Dasar kamiza dan shimoza

  • Kamiza 上座 adalah posisi duduk untuk orang yang kedudukannya lebih tinggi
  • Shimoza 下座 adalah posisi duduk untuk orang yang kedudukannya lebih rendah
  • Untuk posisi tempat duduk di ruang rapat, tempat duduk terjauh dari pintu adalah kamiza. Sedangkan yang terdekat dari pintu adalah shimoza

  • Untuk posisi tempat duduk di ruang penerimaan tamu, tempat terdekat dari pintu masuk adalah kamiza

Posisi kamiza saat naik tangga, berjalan di belakang tamu. Sedangkan saat turun tangga, berjalan di depan tamu

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Perekrutan kerja di Jepang sangat ketat dan terstruktur. Untuk mendukung hal tersebut, Anda harus mencari tahu pakaian apa yang harus dikenakan saat wawancara kerja di perusahaan Jepang.

 

1. Untuk lulusan baru dan dan sektor konservatif (pria)

Untuk pria, disarankan menggunakan setelan gelap. Jas hitam, biru tua, atau abu-abu tua tanpa motif. Kemudian mengenakan kemeja putih dan dasi polos atau pola sederhana. Biasanya orang-orang akan mengenakan dasi berwarna merah atau biru. Untuk sepatu, gunakan sepatu formal dan kaus kaki berwarna hitam polos. Jangan mengenakan aksesoris kecuali jam tangan.

 

2. Untuk lulusan baru dan sektor konservatif (wanita)

Untuk wanita, menggunakan jas dan rok berwarna hitam, biru tua, atau abu-abu tua tanpa motif. Setelan celana juga dapat dikenakan, tetapi pada bidang yang lebih konservatif, lebih baik mengenakan rok. Kemudian blouse atau kemeja berwarna putih dengan dasi polos atau pola sederhana. Untuk sepatu, gunakan sepatu formal dengan hak sekitar 5 cm sampai 7 cm. perlu diperhatikan, jangan gunakan sepatu dengan ujung terbuka yang memperlihatkan jari kaki.

 

3. Untuk pelamar berpengalaman dan sektor kreatif

Aturan serupa berlaku untuk pelamar berpengalaman dan sektor kreatif. Tetapi, ada lebih banyak ruang variasi di bidang kreatif. Hal terpenting adalah tetap tampil rapi dan profesional karena perusahaan Jepang umumnya cenderung mempertahankan kebiasaan kasual yang sederhana tetapi tetap rapi tentang pakaian.

Untuk wawancara kerja di industri mode atau bidang yang lebih kreatif, mungkin tidak perlu terlalu formal mengenakan ‘seragam wawancara’. Tetapi jika ingin setelan yang lebih kasual, Anda bisa mengenakan kemeja berwarna dan bermotif atau dasi dengan pola yang lebih menarik.


4. Untuk pekerjaan paruh waktu

Untuk pekerjaan paruh waktu, dalam beberapa kasus mungkin tidak memerlukan pakaian yang lebih formal dibanding wawancara kerja biasanya. Tetapi harus tetap mempertahankan setelah rapi dan profesional. Meskipun tidak harus mengenakan setelan dengan jas, tetapi tidak bisa wawancara dengan mengenakan setelan bebas seperti kaus atau celana jins.

Source : Go! Go! Nihon melalui Japanese Station

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Selain resor ski dan pemandian air panas yang sudah jelas terkenal, Prefektur Nagano menyimpan banyak destinasi wisata yang kurang dikenal namun memiliki keindahan yang sama menawannya untuk dikunjungi. Berikut adalah 5 destinasi wisata di Prefektur Nagano dikutip dari Japanese Station.

 

1. Danau Shirakaba

Danau Shirakaba terletak di ketinggian sekitar 1500 mdpl dan memiliki luas sekitar 4 km. ada banyak sekali pohon birch perah yang tumbuh di sekitar danau. Di danau ini terdapat jalur pejalan kaki khusus yang dibuat mengelilingi danau dan taman bermain serta kuil kecil. Saat berkunjung di danau ini, pengunjung dapat mengunjungi museum, taman hiburan, menaiki perahu di danau, dan menunggangi kuda.

 

2. Shirakabako Family Land Resort

Shirakabako Family Land Resort adalah taman hiburan yang terletak di dekat Danau Shirakaba. Berbagai hal dapat dinikmati di taman hiburan ini, di antaranya adalah kebun binatang, lapangan golf, taman bunga, kolam renang, bowling, dan hiburan lainnya. Selain itu, ada juga museum yang berisikan koleksi gambar bayangan yang terkenal, seni memotong kertas, seni kaca dan kotak musik.

 

3. Danau Megami

Danau Megami merupakan danau yang memantulkan pemandangan Gunung Tadeshina. Pengunjung dapat menikmati pemandangan sekeliling danau sepanjang 1,8 km yang ditummbuhi berbagai macam tanaman. Berbagai kegiatan bisa dilakukan di danau ini dan sekitarnya, seperti bersepeda, berjalan-jalan sekitar danau, naik perahu, atau piknik.

 

4. Megami no Sora Terrace

Teras Megami no Sora adalah tempat yang tepat untuk melihat pemandangan menakjubkan. Untuk sampai ke teras ini harus menaiki gondola menuju ketinggian 1830 mdpl. Pemandangan yang dapat dilihat dari sini adala Danau Megami dan wilayah dataran tinggi Shirakaba.

 

5. Tateshina Gosensui Nature Park

Terletak di ketinggian 1.830 mdpl di tengah Gunung Tadeshina, Nature Park ini memiliki luas 169 hektar dan berisikan 300 spesies tanaman dataran tinggi yang subur alami di tengah hutan semi tropis. Terdapat jalur pejalan kaki yang dibuat untuk para pengunjung menikmati keindahan isi taman ini.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Sebagian besar pekerja konstruksi di Jepang memakai celana baggy saat bekerja dan banyak orang yang menganggapnya keren sebagai tren fashion. Celananya disebut sebagai nikkapokka, yaitu celana panjang gombrong besar tetapi kecil di ujung pergelangan kakinya. Celana ini adalah adaptasi dari celana knickerbockers yang dipakai pendatang dari Belanda yang tinggal di New York yang kemudian menjadi fashion sebagai pakaian olahraga.

            Celana nikkapokka yang panjang dan longgar sangat nyaman digunakan untuk para pekerja di lokasi konstruksi karena sering berdiri, jongkok, dan naik turun perancah terus-menerus. Celana ini juga membantu meningkatkan keamanan untuk para pekerja karena ujung celana yang ketat mencegahnya tersangkut pada peralatan atau perlengkapan.

            Celana nikkapokka juga dapat menjadi perpanjangan indera peraba yang membantu untuk menghindari hal-hal berbahaya yang sering kali muncul di sekitar kaki para pekerja konstruksi di ruang yang sempit. Selain itu juga, nikkapokka sering dipasangkan dengan sepatu jikatabi, yaitu sepatu dengan jempol kaki yang terpisah. Jikatabi dilapisi karet dan memiliki pijakan yang lebih kuat. Hal tersebut membuat kombinasi celana nikkapokka dan sepatu jikatabi digemari oleh para pekerja konstruksi di Jepang.

Source : japanesestation, nippon.com

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Berlokasi di pesisir laut dan dekat dengan pegunungan, Prefektur Saga juga memiliki tempat-tempat wisata yang bagus untuk dikunjungi meskipun tidak sepopuler Tokyo atau Kyoto. Berikut adalah beberapa tempat yang bisa dikunjungi di Prefektur Saga.

 

1. Kuil Yutoku Inari

Kuil ini berada di Kota Kashima dan merupakan salah satu dari tiga kuil inari terbesar di Jepang. Kuil ini dibangun di sisi bukit pada tahun 1687.

 

2. Kota Arita, Kota Porselen

Kota ini dinobatkan sebagai kota kelahiran porselen. Di sini kamu bisa mempelajari sejarah dan budaya Prefektur Saga dan porselen khasnya yang tersebar di seluruh dunia. Saat Golden Week, banyak tersedia porselen kualitas premium dengan harga terjangkau di Arita Ceramics Fair.

 

3. Kastil Karatsu

Kuil Karatsu adalah ikon dari Prefektur Saga. Dulunya kastil ini dibangun sebagai parit yang mengairi persawahan penduduk. Di sekitar area kastil kamu bisa melihat keindahan sawah terasering yang dikelola oleh penduduk.

 

4. Pesta Balon Udara

Setiap tahunnya, ada ratusan balon udara raksasa yang dilepaskan ke langit Prefektur Saga pada acara Saga International Balloon Festival. Festival ini merupakan festival terbesar di Prefektur Saga. Kamu akan melihat berbagai balon udara warna-warni dengan bentuk karakter lucu. Pada malam hari, akan diadakan perayaan La Montgolfier Nocturne yang membuat langit Prefektur Saga dihiasi oleh cahaya dari balon udara.

 

5. Yoshinogari Park

Taman Yoshinogari adalah taman arkeologi utama di Prefektur Saga. Taman ini berisi berbagai hal yang dianggap sebagai pemukiman yang berasal dari Periode Yayoi. Beberapa di antaranya adalah tempat tinggal, ruang penyimpanan, dan sekitar 2.000 makam.

 

Source : japanesestation, fun japan

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Page 2 of 5
© 2025 Macca Nihongo. All Rights Reserved. Website by JA