Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ
Tempat tinggal menjadi salah satu bagian pengeluaran terbesar saat tinggal di Jepang. Harga sewa untuk tempat tinggal di Jepang tergantung pada lokasi. Di kota besar seperti Tokyo atau Osaka, harga apartemen studio bisa mencapai ¥60.000 (sekitar 6,8 juta rupiah) hingga ¥120.000 (sekitar 13,6 juta rupiah) per bulan. Sementara di kota-kota kecil atau daerah pinggiran, harga sewa bisa jauh lebih murah, sekitar ¥30.000–¥70.000 per bulan (sekitar 3,4 juta rupiah – 7,9 juta rupiah). Beberapa pelajar atau pekerja memilih tinggal di share house atau asrama untuk menghemat biaya. Biasanya biayanya sudah termasuk listrik, air, dan internet.
Biaya makan di Jepang cenderung lebih fleksibel. Jika memasak sendiri, pengeluaran bisa ditekan hingga sekitar ¥20.000–¥30.000 per bulan (sekitar 2,2 juta rupiah – 3,4 juta rupiah). Namun, jika kamu memilih untuk makan di luar terutama di restoran, biaya yang dikeluarkan berkisar dari ¥500 (sekitar 56,000 rupiah) untuk makanan cepat saji dan ¥1.000–¥2.000 (sekitar 113,000 rupiah – 227,000 rupiah) untuk satu kali makan di restoran biasa. Untuk menghemat biaya makan, kamu bisa mengombinasikan kedua hal tersebut seperti tetap rutin memasak sendiri dan sesekali makan di luar.
Jepang termasuk negara yang memiliki sistem transportasi umum yang sangat terorganisir dan efesian, terutama di wilayah kota-kota besar. Pengeluaran untuk biaya transportasi akan bervariasi tergantung jarak dan frekuensi penggunaannya. Bagi pelajar atau pekerja tetap, ada sistem tiket langganan bulanan (commuter pass) yang harganya bisa berkisar antara ¥5.000 hingga ¥15.000 per bulan (sekitar 569,000 rupiah – 1,7 juta rupiah), tergantung rute. Untuk menghemat biaya transportasi, kamu bisa menggunakan sepeda sebagai alternatif, terutama untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
Kebutuhan seperti sabun, sampo, pakaian, dan keperluan sehari-hari lainnya bisa menghabiskan sekitar ¥5.000–¥10.000 per bulan (sekitar 569,000 rupiah – 1,1 juta rupiah). Untuk hiburan, menonton bioskop, karaoke, atau berkunjung ke tempat wisata juga bisa menambah pengeluaran. Namun, banyak fasilitas publik seperti taman, festival lokal, atau museum yang menawarkan hiburan gratis atau berbiaya rendah.
Warga asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3 bulan diwajibkan untuk mengikuti sistem asuransi kesehatan nasional (National Health Insurance). Biayanya bervariasi tergantung penghasilan, namun rata-rata berkisar antara ¥2.000 (sekitar 227,000 rupiah) hingga ¥20.000 (sekitar 2,2 juta rupiah) per bulan. Dengan asuransi ini, Anda hanya perlu membayar sekitar 30% dari total biaya medis saat berobat.
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Tai atau sea bream adalah ikan yang sangat cocok dikonsumsi pada saat musim semi. Dagingnya akan menjadi sangat empuk dan manis saat musim semi dan membuat ikan ini dijadikan masakan yang banyak digemari.
Asari merupakan kerrang yang memiliki rasa lezat dan cocok diolah menjadi sup miso. Masakan ini menjadi salah satu masakan khas musim semi yang memiliki rasa asin yang lembut dipadukan dengan rasa miso. Masakan ini biasanya dihiasi dengan daun bawang atau mitsuba (perseteli Jepang).
Ikanago merupakan ikan tombak pasir, yaitu jenis ikan kecil dan ramping yang menjadi makanan lezat untuk musim semi di Jepang terutama wilayah Kansai. Kemunculan ikanago di perairan pesisir adalah tanda pergantian musim menjadi musim semi. Salah satu masakan ikanago yang populer adalah ikanago no kugini. Ikanago akan direbus dalam campuran kecap manis dengan jahe, menjadikannya lauk yang cocok disantap dengan nasi hangat.
Yasai no tempura atau tempura sayur sangat diminati karena sayuran musiman segar berada pada waktu yang tepat untuk dipanen ketika musim semi. Tunas muda seperti fuki (butterbur), takenoko (tunas bambu, dan nanohana (bunga lobak) dibalur dengan tepung dan digoreng hingga renyah. Teksturnya yang ringan menjaga kesegaran sayuran musim semi. Masakan ini disajikan dengan saus cocolan sederhana atau dengan garam.
Takeneko gohan adalah nasi rebung. Masakan ini dibuat dengan merebus rebung muda yang lembut dengan nasi yang dibumbui kecap asin, dashi, dan sedikit mirin. Hidangan yang harum dan kaya umami ini sangat cocok dengan esensi musim semi di Jepang.
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Sebagai salah satu negara yang menjadi destinasi favorit wisatawan asing termasuk wisatawan muslim, Jepang mulai banyak menghadirkan restoran halal dengan banyak pilihan menu. Salah satunya di wilayah Tokyo yang kerap menjadi kota favorit wisatawan untuk berkunjung. Berikut rekomendasi beberapa restoran halal yang ada di Tokyo yang bisa kamu kunjungi sebagai wisatawan muslim.
Restoran ramen ini terletak di kawasan Shibuya dan merupakan cabang ketiga setelah Osaka dan Nihonbashi. Restoran ini menawarkan berbagai macam ramen halal, sukiyaki, dan takoyaki. Tidak hanya itu, restoran ini juga menyediakan ruangan salat yang bersih dan nyaman di lantai 2.
CoCo ICHIBANYA adalah restoran kare yang populer di Jepang. Restoran ini membuka versi halalnya di Akihabara dan Shinjuku. Menu yang paling direkomendasikan adalah Karaae Curry dan Chicken Katsu Curry. Pengunjung juga dapat memilih level kepedasannya dari level 1 hingga level 10 dan memilih volume nasi. Restoran ini hanya berjarak 3 menit dari masjid yang terletak di Kabukicho. Kemudian perlu dicatat, restoran CoCo ICHIBANYA yang bersertifikat halal memiliki papan nama berwarna hijau, sedangkan yang biasa memiliki papan nama berwarna kuning.
Restoran ini merupakan pelopor restoran sushi halal di Jepang. Restoran ini menyajikan menu halal mulai dari shari (nasi bercuka untuk sushi), shrimp tempura bowl, hingga chicken teriyaki bowl. Sushiken Asakusa terletak sekitar 10 menit dari Kaminarimon Gate jika berjalan kaki.
Jika kamu ingin makanan cepat saji yang halal di Tokyo, restoran ini cocok untukmu. Master Chicken menyajikan crispy fried chicken, fried chicken burger, teriyaki chicken, chicken popcorn, hingga kentang goreng. Restoran ini juga menyediakan menu sate sapi dan kambing. Semuaanya bersertifikat halal jadi kamu tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya.
Ingin menikmati hidangan burger ala Prancis? Kamu bisa mampir di Luxe Burgers & Sunny’s Table di Asakusa. Restoran ini merupakan pelopor burger halal ala Prancis. Menunya memadukan burger klasik disertai sentuhan kuliner Prancis. Restoran ini menyajikan lebih dari 30 jenis burger halal termasuk wagyu dan daging domba. Selain burger, restorain ini juga memiliki menu wagyu steak dan ayam panggang.
Source : Japanese Station, Food Diversity, Tripadvisor, Halal Food in Japan
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Di Jepang, awal Maret berarti suhu akan mulai meningkat menuju peralihan ke musim semi. Sama seperti musim yang lain, Jepang juga memiliki berbagai festival yang akan dilaksanakan pada bulan Maret. Mulai dari bunga Sakura yang mekar lebih awal, hinggga festival lain. Berikut adalah 5 festival yang bisa kamu kunjungi pada bulan Maret.
Sumber foto : Visit Chiba
Festival ini diadakan di Katsuura, Prefektur Chiba. Katsuura Big Hinamatsuri adalah salah satu perayaan Hinamatsuri (Festival Boneka) terbesar di Jepang. Setiap bulan Maret, ribuan boneka ditampilkan di seluruh kota. Tangga di Kuil Tomisaki akan dihiasi oleh lebih dari 1.800 boneka. Festival ini menghormati pertumbuhan dan kebahagiaan anak perempuan sekaligus memperkenalkan budaya Jepang kepada para pengunjung.
Sumber foto : Asahi Shimbun
Festival ini diadakan setiap tahun di Aula Nigatsudo Kuil Todaiji, Nara pada tanggal 1 sampai 14 Maret. Festival ini merupakan acara sakral Buddha yang telah berlangsung lebih dari 1.250 tahun. Acara puncak dari festival ini adalah ritual Otaimatsu, yaitu obor api raksasa dibawa di sepanjang balkon kuil menciptakan percikan api di bawahnya. Upacara ini dipercaya dapat membersihkan dosa dan membawa keberuntungan.
Sumber foto : Umetravel
Festival ini diadakan di Kawazu, Prefektur Shizuoka. Kawazu merupakan salah satu lokasi paling awal untuk melihat bunga Sakura mekar di Jepang. Festival ini menampilkan Kawazu-zakura yang berwarna merah muda cerah dengan kelopak besar dan memiliki periode mekar yang panjang. Pengunjung dapat berjalan di sepanjang Sungai Kawazu yang dipenuhi oleh ribuah pohon Sakura sambil mendatangi kedai makanan lokal dan perayaan musiman.
Sumber foto : Japanistry
Festival ini dikenal dengan sebutan Hiwatari-sai, yang merupakan ritual unik dalam agama Buddha yang diselenggarakan setiap bulan Maret di Kuil Yakuoin di Gunung Takao. Selama upacara, para biksu yang tidak memakai alas kaki dan para peserta akan berjalan melintasi bara api. Hal ini melambangkan perlindungan dari kesialan. Selain itu, pengunjung juga diperbolehkan untuk merasakan pengalaman berjalan di atas api setelah para biksu.
Sumber foto : Kiyomizudera Official Site
Festival ini diadakan di Kyoto setiap bulan Maret dan September untuk merayakan Seiryu, naga biru yang dipercaya sebagai dewa penjaga Kuil Kiyomizu. Acara puncak dari festival ini adalah prosesi yang menampilkan naga sepanjang 18 meter melewati halaman kuil diiringi para biksu dan pemain yang mengenakan pakaian tradisional. Pertunjukan ini dipenuhi dengan nyanyian dan music yang dipercaya membawa berkah dan kemakmuran untuk yang menyaksikan.
Source : Japanese Station
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Saat berwisata ke Jepang, kita pastinya akan menjaga kesehatan tubuh agar tidak jatuh sakit dan bisa menikmati liburan dengan sehat. Tetapi, ada kalanya kondisi imun tubuh tidak tertebak, apalagi di negara yang memiliki cuaca serta musim yang berbeda dengan negara asal kita. Karena itu, penting untuk mengetahui obat-obatan yang membantu meredakan penyakit-penyakit umum seperti flu, demam, sakit tenggorokan, atau masalah pencernaan. Obat-obatan ini dapat dibeli secara bebas di apotek-apotek lokal. Berikut adalah obat-obatan yang wajib kalian beli sebagai siaga saat berkunjung ke Jepang.
1. Pabron Ace Pro
Pabron Ace Pro adalah obat flu yang populer di Jepang. Obat ini mengandung tujuh bahan aktif termasuk ibuprofen, L-carbocisteine, dan ambroxol hidroklorida. Obat tablet ini ini dapat meredakan 11 gejala flu umum seperti sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan demam. Pabron Ace Pro dapat ditemukan di apotek-apotek lokal di seluruh Jepang.
2. Pelack T Tablets
Pelack T Tablets merupakan obat sakit tenggorokan. Obat ini efektif untuk mengobati sakit tenggorokan, radang amandel, dan sariawan. Obat ini mengandung asam traneksamat yang mengurangi radang tenggorokan, ekstrak bubuk glycyrrhiza dan tiga jenis vitamin untuk meringankan gejala radang tenggorokan dan peradangan. Obat ini juga tidak membuat mengantuk karena tidak mengandung antihistamin sehingga aman dikonsumsi siang hari saat beraktifitas.
3. Eve Quick DX
Eve Quick DX adalah obat pereda nyeri yang dibuat untuk meredakan nyeri secara cepat, termasuk sakit kepala, kram menstruasi, sakit gigi, dan nyeri otot. Obat ini mengandung ibuprofen, bahan antiinflamasi dan pereda nyeri, serta kafein untuk meningkatkan efektivitas obat dan mempercepat proses penyembuhan.
4. Netsusama Colling Gel Sheets
Netsusama Colling Gel Sheets merupakan lembaran gel yang mengandung zat pendingin yang aktif saat bersentuhan dengan kulit. Lembaran ini akan menurunkan suhu tubuh. Cocok digunakan untuk meredakan rasa gerah saat cuaca panas atau saat demam.
5. Panshiron 01+
Panshiron 01+ adalah obat gastrointestinal yang dibuat untuk meredakan rasa tidak nyaman karena makan berlebihan, minum berlebihan, mulas, dan rasa tidak enak lain di perut. Obat ini mengandung antasida yang berkerja untuk menenangkan kondisi perut, serta mengandung mukosa untuk menyembuhkan lapisan lambung. Selain itu, obat ini juga bekerja untuk mereakan masalah pencernaan.
Source : Japanese Station
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Jepang merupakan negara yang memiliki banyak tradisi yang tetap terjaga sejak dulu hingga masa sekarang. Tradisi tersebut dapat berupa festival yang dirayakan setiap tahun untuk menyambut pergantian tahun, atau menghormati sejarah. Salah satunya adalah Festival Maebashi Hatsuichi Daruma yang diadakan di Kota Maebashi Prefektur Gunma.
Festival Maebashi Hatsuichi Daruma telah dilangsungkan sejak tahun 1600-an. Festival ini diadakan untuk mengucapkan syukur atas keberhasilan dan keberuntungan pada tahun yang sudah dilewati, sekaligus berdoa untuk harapan yang lebih baik di tahun selanjutnya.
Festival Maebashi Hatsuichi Daruma diadakan setiap bulan Januari. Saat festival berlangsung, orang-orang akan berdoa menggunakan boneka, yang disebut boneka Daruma. Boneka ini melambangkan keberuntungan dan pembawa nasib baik. Boneka Daruma terbuat dari bubur kertas dengan warna merah menyala dan berbentuk bulat tanpa anggota tubuh.
Salah satu hal yang menarik pada festival ini adalah saat para peserta membakar boneka-boneka Daruma yang mereka miliki sebelumnya dan membuatnya seakan menjadi api unggun besar. Pembakaran boneka ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas segala keberuntungan di tahun lalu. Setelah itu, peserta akan membeli boneka Daruma yang baru untuk tahun yang selanjutnya.
Festival ini telah menarik ribuan pengunjung. Apabila tidak memiliki boneka Daruma, pengunjung masih dapat menyaksikan berbagai pertunjukan meriah, kuil portabel yang diarak di jalanan, serta merasakan hidangan-hidangan lokal.
Source : Japanese Station, JNTO, Visit Gunma
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Yukata, pakaian tradisional Jepang yang ringan dan nyaman, sering kali dikaitkan dengan musim panas dan berbagai festival di Jepang. Dengan desain yang sederhana namun elegan, yukata menjadi simbol dari keindahan dan kekayaan budaya Jepang. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai sejarah, makna, dan perkembangan yukata, serta bagaimana pakaian ini tetap relevan hingga saat ini dalam berbagai kesempatan. Mari kita telusuri lebih jauh tentang yukata dan pesona yang dibawanya dalam budaya Jepang.
Kimono adalah simbol budaya Jepang yang telah ada selama berabad-abad. Pakaian ini memiliki desain yang sangat khas, dengan potongan lurus dan panjang yang menutupi hampir seluruh tubuh. Kimono umumnya terbuat dari kain sutra atau bahan halus lainnya, dihiasi dengan pola atau motif yang kaya akan makna simbolis. Kimono memiliki berbagai jenis, tergantung pada kesempatan dan status pemakainya, mulai dari kimono formal yang dikenakan dalam upacara pernikahan hingga kimono santai untuk acara kasual. Keunikan kimono tidak hanya terletak pada bentuknya yang sederhana namun elegan, tetapi juga pada cara memakainya yang rumit, membutuhkan bantuan orang lain untuk mengikat obi (ikat pinggang) dan memastikan bahwa setiap bagian pakaian berada pada tempatnya.
Kimono pertama kali muncul pada masa Heian (794-1185) dan mengalami berbagai perubahan bentuk dan gaya sepanjang sejarah Jepang. Pada periode ini, orang Jepang mulai mengenakan pakaian dengan lapisan yang lebih banyak dan lebih rumit. Pengaruh budaya Tiongkok dan Korea turut membentuk desain kimono yang kemudian dikenal dengan nama "kosode" pada zaman Kamakura (1185-1333). Kosode, yang berarti "lengan kecil," adalah bentuk awal dari kimono yang lebih dikenal saat ini. Seiring berjalannya waktu, kimono menjadi lebih berkembang dan menjadi pakaian utama untuk berbagai lapisan masyarakat Jepang.
Sementara kimono adalah pakaian tradisional yang digunakan dalam berbagai acara formal, yukata adalah versi yang lebih kasual dan ringan. Yukata, yang terbuat dari katun atau linen, pertama kali dikenakan pada musim panas selama festival atau saat berendam di onsen (pemandian air panas). Yukata memiliki desain yang lebih sederhana dibandingkan kimono dan lebih mudah dikenakan. Biasanya, yukata digunakan oleh orang Jepang pada acara seperti festival matsuri atau saat mengunjungi pemandian air panas. Meskipun lebih sederhana, yukata tetap menunjukkan sentuhan tradisi yang sangat kental, dengan desain dan warna yang mencerminkan semangat musim panas atau suasana acara yang dihadiri.
Pada zaman modern, penggunaan kimono telah berkurang, terutama di kehidupan sehari-hari, karena pengaruh globalisasi dan kenyamanan pakaian modern. Namun, kimono tetap hidup dalam acara-acara khusus seperti pernikahan, upacara teh, dan perayaan Tahun Baru. Banyak orang Jepang juga mengenakan kimono untuk sesi foto tradisional atau saat berkunjung ke kuil. Yukata, di sisi lain, masih sangat populer selama musim panas, terutama saat festival atau acara musiman yang melibatkan keramaian. Banyak hotel dan resor onsen juga menyediakan yukata sebagai pakaian santai bagi tamunya.
Meskipun kimono dan yukata sudah tidak lagi dipakai secara luas dalam kehidupan sehari-hari, kedua pakaian tradisional ini masih sangat dihargai dalam budaya Jepang. Pemerintah dan masyarakat Jepang aktif melestarikan dan merayakan warisan pakaian tradisional ini melalui berbagai festival, pameran, dan bahkan sekolah yang mengajarkan cara mengenakan kimono. Di era yang semakin global ini, kimono dan yukata tetap menjadi simbol kuat dari identitas budaya Jepang, yang membawa keindahan dan filosofi dalam setiap lipatan kainnya.
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Hatsumode edalah tradisi Jepang yang dilakukan untuk menyambut tahun baru. Secara harfiah, Hatsumode berarti ‘doa pertama’, karena itu Hatsumode merupakan kunjungan pertama ke kuil saat tahun baru. Setiap tahunnya, orang-orang akan datang berkumpul di kuil, berdoa untuk memohon keberuntungan, Kesehatan, dan kebahagiaan untuk tahun yang baru. Berikut merupakan beberapa hal yang dilakukan saat merayakan Hatsumode.
Hal yang wajib dilakukan saat Hatsumode adalah mengunjungi kuil. Orang-orang akan mengunjungi kuil Buddha atau kuil Shinto dan memanjatkan doa tentang harapan baik mereka di tahun yang baru. Mereka akan berdoa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Sebelum memasuki area suci di kuil, diwajibkan untuk menyucikan diri dengan menncuci tangan dan berkumur.
Omikuji adalah kertas berisikan ramalan tradisional yang berisi prediksi mengenai kehidupan di tahun yang baru. Omikuji biasanya berisi ramalan tentang percintaan, kesehatan, dan pekerjaan.
Omamori merupakan jimat pelindung yang umumnya berbentuk kantung kain yang di dalamnya terdapat lipatan kertas atau potongan kayu yang bertuliskan nama dewa. Jimat ini disajikan dalam berbagai desain yang menarik untuk berkah-berkah tertentu seperti percintaan, kesuksesan, atau perlindungan dari hal-hal yang jahat.
Saat Hatsumode, banyak orang memilih untuk memakai kimono. Hal ini mendukung suasana yang lebih sakral dalam budaya Jepang untuk merayakan tahun baru di kuil.
Selain melaksanakan ritual dan berdoa, kuil-kuil di Jepang juga sering kali menyajikan festival makanan yang menawarkan makanan dan minuman tradisional Jepang. Festival ini menambah kemeriahan Hatsumode. Orang-orang akan melipir untuk menikmati berbagai makanan setelah berdoa.
Source : Japanese Station
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Jepang adalah negara yang menjunjung tinggi etika, terutama saat melakukan suatu kegiatan. Selain etika untuk makan, minum, atau mengantre, Jepang juga memiliki etika dalam berbelanja yang wajib dipatuhi oleh para warganya, termasuk para wisatawan yang berlibur ke Jepang. Sebelum pergi ke Jepang, pastikan kamu mengetahui beberapa etika belanja ketika berbelanja di Jepang.
Mungkin kamu akan kebingungan saat pertama kali mengunjungi toko pakaian di Jepang dan menemukan selembar kain transparan di kamar ganti. Kain tersebut adalah penutup wajah yang berfungsi sebagai pelindung agar pakaian yang akan kalian coba tidak kotor oleh produk kosmetik yang kalian gunakan, juga agar melindungi wajah yang sudah dirias agar riasannya tidak rusak.
Jika ingin mencoba pakaian di kamar ganti, kamu tidak diperbolehkan untuk memakai sepatu untuk mengurangi kemungkinan mengotori pakaian dengan sepatu yang digunakan. Beberapa toko di Jepang menyediakan area genkan kecil di dekat kamar ganti. Di sana lah kamu harus menyimpan sepatu.
Supermarket di Jepang biasanya menyediakan tester untuk makanan yang dijual. Tetapi ada pembeli yang mengambil untung dan mencoba tester dengan jumlah yang banyak. Hal ini tidak patut untuk dilakukan. Cukup ambil satu potong tester jika ingin mencoba rasa makanan yang ingin kamu beli sebelum membelinya.
Ada beberapa orang yang akan menusuk atau menekan produk seperti buah untuk mengecek kesegarannya. Hal ini justru akan merusak kualitas buah. Dibanding itu, sebaiknya perhatikan warna, aroma, dan tekstur untuk menilai kualitasnya.
Kasir di Jepang mengutamakan sistem layanan cepat. Jadi apabila suasana sedang ramai dan tidak ada cukup kasir yang dapat membungkus belanjaanmu, silahkan bungkus belanjaanmu sendiri. Hal ini akan mempercepat proses pembayaran.
Sebagian besar toko di Jepang melarang pengunjung untuk makan dan minum di dalam toko. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan makanan atau minuman yang akan mengotori produk atau bahkan toko itu sendiri.
Produk-produk yang mudah pecah mendapatkan perhatian lebih dari pegawai toko. Jika ingin melihatnya lebih detail, jangan asal menyentuh produk dan mintalah izin kepada pegawai toko sekaligus meminta bantuan untuk memeriksanya.
Kamu harus meletakkan uangmu di nampan uang saat ingin membayar, tidak langsung menyerahkannya ke kasir. Buka tagihanmu sebelum meletakkan uang di nampan uang, usahakan untuk memberi uang pas agar proses pembayaran bisa lebih cepat. Selain itu, dilarang untuk melempar uang koin di meja kasir karena tindakan tersebut dianggap tidak sopan.
Source : The Smart Local melalui Japanese Station
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関
Musim gugur di Jepang ditandai oleh warna-warni oranye dan merah yang menyelimuti banyak wilayah di Jepang. Seperti musim-musim yang lain, pada musim gugur juga diadakan festival yang akan memeriahkan suasana musim gugur. Berikut adalah beberapa festival tersebut.
Festival yang berlangsung pada 18 hingga 30 November ini menonjolkan arsitektur kuil yang dipenuhi warna-warna musim gugur disertai daun-daun musim gugur di sekitarnya. Pencahayaan khusus pada malam hari menambah pemandangan cantik yang memanjakan mata.
Festival ini adalah festival tahunan yang diadakan di taman tradisional di Tokyo. Festival ini diadakan dari 22 November hingga 4 Desember dengan menyulap taman tersebut menjadi lanskap musim gugur yang indah. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sepanjang jalan setapak dan menikmati pemandangan taman.
Festival ini diadakan dari pertengahan November hingga awal Desember di taman bersejarah di Yokohama. Festival ini menonjolkan bangunan-bangunan ikonek Sankeien, termasuk pagoda, rumah teh tradisional, dan kolam yang dikelilingi dedaunan musim gugur. Pengunjung dapat mengitari jalan setapak dan menikmati pemandangan bangunan bersejarah Jepang yang dihiasi oleh keindahan musim gugur.
Festival ini diadakan di Taman Tradisional Shousanso pada 26 Oktober hingga 4 November. Festival ini menyoroti warna-warni pohon maple dan pohon lain yang mengelilingi vila. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah antara arsitektur tradisional dan warna-warni musim gugur yang menawan.
Festival ini diadakan dari 18 Oktober hingga 30 Maret 2025, menjadikannya sebagai salah satu festival iluminasi terlama di Jepang. Festival ini menyajikan pemandangan taman, kolam, dan jalan setapak yang dihiasi oleh pohon maple di sekitarnya.
Source : Japanese Station
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関