Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ

Berita

Displaying items by tag: budayajepang

Saturday, 22 June 2024 11:11

Mau Liburan? Ini Tips Liburan Murah ke Jepang

Liburan ke luar negeri dianggap memiliki budget yang relatif lebih mahal dibandingkan liburan di dalam negeri. Tetapi ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar bisa jalan-jalan dengan budget minimal, lho! Apabila kamu ingin pergi ke Jepang dengan budget yang tidak mahal, berikut beberapa tipsnya.

 

1. Menginap di hotel yang murah

Jepang menawarkan beberapa tempat penginapan untuk para wisatawan. Salah satunya adalah hotel kapsul. Jenis hotel satu ini didesain dengan minimalis dengan ruang tidur yang hanya muat untuk satu orang. Tetapi, sudah banyak hotel kapsul yang dilengkapi oleh fasilitas yang tidak berbeda jauh dengan hotel biasanya seperti alat-alat kebersihan, hair dryer, TV, dan internet. Keuntungan hotel kapsul juga mudah ditemukan di sekitar stasiun dengan harga yang relatif murah.

 

2. Menggunakan JR Pass sebagai transportasi

Untuk transportasi, kamu bisa menggunakan layanan JR Pass, yaitu tiket terusan untuk para pengunjung asing di Jepang. Tiket ini memberikan akses ke jalur-jalur kereta JR di seluruh Jepang. Harganya terpatok 50.000 yen untuk  7 hari, 80.000 yen untuk 14 hari, atau 100.000 yen untuk 21 hari.

 

3. Mengunjungi tempat wisata yang dapat diakses gratis

Selain berbagai tujuan wisata terkenal, Jepang juga memiliki berbagai tempat wisata yang dapat dikunjungi dengan harga murah bahkan gratis. Apabila tertarik dengan budaya tradisional Jepang, kamu bisa mengunjungi berbagai kuil. Selain itu ada juga berbagai museum unik dengan harga tiket yang murah atau gratis seperti Sumo Museum, Suginami Animation Museum, Tokyo Metropolitan Police Museum, Bank of Japan Currency Museum, dan masih banyak lagi. Selain itu, banyak juga kebun dan taman-taman Jepang yang dapat dikunjungi untuk bersantai dan jalan-jalan.

Foto : Suginami Animation Museum (deepjapan)

 

4. Membeli makanan di konbini

Konbini adalah minimarket serba ada yang lebih dari cukup untuk mengatasi rasa lapar. Ada berbagai makanan yang bisa dibeli di sini mulai dari makanan ringan hingga makanan berat, tentunya dengan harga yang tidak mahal. Pilihan konbini di Jepang juga beragam dan ada banyak konbini yang bisa ditemukan di Jepang, seperti Lawson, 7 Eleven, dan Family Mart.

 

Sumber : japanesestation

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Jepang telah sampai di penghujung musim semi dan akan segera memasuki musim panas. Untuk menyambut musim panas, ada 5 festival yang dirayakan di Jepang, di antaranya adalah:

1. Horikawa Festival

Festival ini dilaksanakan di Aichi pada 1 sampai 2 Juni. Festival ini menampilkan penampilan drum taiko dan parade yang dipenuhi lentera pada hari pertama. Kemudian saat malam hari, aka nada pertunjukkan kembang api. Pada hari kedua, ada parade menara raksasa setinggi 10 meter yang diarak menggunakan tali. Festival ini dapat dikunjungi secara gratis karena terbuka untuk umum.

2. Chagu Chagu Umakko Horse Festival

Chagu Chagu berasal dari bunyi yang dihasilkan lonceng kuda. Seratus kuda dengan kostum unik akan dibawa dari Kuil Onikoshi Sozen di Takizawa menuju Kuil Morioka Hachimangu di Prefektur Iwate. Para kuda akan dikumpulkan pada pukul 8.30 sebelum parade dimulai pada 9.30. festival ini gratis dan dapat dinikmati di sudut manapun sepanjang jalanan tersebut menjadi rute yang dilewati.

3. Hiroshima Toukasan Yukata Festival

Yukata seringkali digunakan saat musim panas akrena bahannya yang ringan dan warnanya yang cerah. Festival Yukata diadakan di Hiroshima dan berlangsung pada 7 hingga 9 Juni di Kuil Enryuji. Setiap tahun, sekitar 500.000 orang datang ke festival ini untuk menerima berkah di Kuil Enryuji.

4. Yosakoi Soran Festival

Festival tari berkelompok ini menjadi festival musim panas yang rutin diadakan di Odori Park sejak tahun 1992. Festival ini dimulai pada 5 Juni dan akan berlangsung selama 5 hari. Festival ini menampilkan tarian yang menjadi bentuk modern dari tarian Awa Odori yang ada sejak 1950. Selain menampilkan tari dari berbagai kelompok, terdapat pula kuliner-kuliner khas Sapporo yang dapat dinikmati.

5. Tohoku Kizuna Festival

Festival yang berlangsung 2 hari mulai 8 Juni ini pertama kali diadakan sejak 2017 untuk mengenang korban bencana Tohoku 2011. Festival ini menyajikan suasana meriah disertai kedai-kedai kuliner. Terdapat pula parade dari enam kota di Tohoku yang beriringan dari Jozenji-dori menuju Higashi Nibancho-dori

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Saturday, 11 May 2024 11:11

Shokuiku: Kebiasaan Makan Sehat ala Jepang

Jepang terkenal dengan masyarakatnya yang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Salah satu alasan mengapa banyak orang Jepang yang panjang umur adalah kebiasaan makan yang sangat baik. Salah satunya adalah shokuiku. Shokuiku adalah filosofi Jepang yang mendorong kebiasaan makan yang sehat dengan pola gizi seimbang.

Apabila diterjemahkan, shokuiku berarti ‘pendidikan makanan’. Konsep ini diduga dikembangkan pertama kali oleh Sagen Ishizuka, seorang dokter militer yang menciptakan diet makrobiotik. Praktek untuk shokuiku didasarkan pada konsep utama tentang bagaimana dan apa yang harus dimakan.

Pada tahun 2005, Jepang memberlakukan Hukum Dasar Shokuiku yang mengamanatkan program Pendidikan gizi di sekolah untuk membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dengan konsep shokuiku. Program ini mengajarkan anak-anak tentang cara membaca label makanan, seberapa penting makan sesuai musim, seperti apa makanan diproduksi, dan bagaimana kebutuhan nutrisi yang bervariasi. Secara umum, shokuiku didasari oleh empat prinsip utama, yaitu:

  1. Fokus pada rasa kenyang

Daripada menghitung kalori, shokuiku mendorong agar seseorang makan secara intuitif dan fokus pada bagaimana makanan tertentu memengaruhi perasaan. Temasuk melibatkan penyesuaian tentang kapan tubuh mulai merasa kenyang. Shokuiku juga memasukkan konsep untuk berhenti makan setelah 80% kenyang. Hal ini akan mencegah makan berlebih dan cukup untuk memastikan kebutuhan nutrisi.

  1. Mementingkan makanan utuh

Shokuiku menekankan bahwa makanan utuh yang sehat termasuk buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat penting karena memiliki nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi tersebut meliputi protein, serat, lemak sehat, dan zat gizi mikro. Menurut shokuiku, konsumi makanan olahan juga harus dibatasi karena umumnya makanan olahan tinggi kalori dan tambahan gula.

  1. Menikmati beragam makanan

Biasanya, diet dilakukan dengan cara menghilangkan atau membatasi suatu bahan tertentu. Tetapi shokuiku justru mementingkan berbagai makanan sebagai bagian diet yang sehat. Idealnya makanan harus terdiri dari beberapa jenis sayuran dengan sedikit nasi dan sumber protein yang baik.

Shokuiku juga mendorong untuk mencoba makanan dari berbagai cara seperti memanggang, menggoreng, atau merebus yang membantu memberii variasi pada pola makan.

  1. Berbagi lebih banyak makanan dengan orang lain

Shokuiku mengajarkan bahwa makanan harus dianggap sebagai sumber kenikmatan dan kesenangan. Selain itu, makanan dinilai dapat membantu menguatkan hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan emosional dan mental. Karena itu, orang Jepang meyakini bahwa berbagi makanan dengan orang lain adalah suatu hal yang penting.

 

Seperti itulah konsep shokuiku yang dapat ditiru karena bermanfaat untuk memperbaiki kebiasaan makan sekaligus dapat diterapkan sebagai bagian dari pola hidup sehat.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Bahasa Jepang adalah bahasa resmi yang digunakan di Jepang. Orang Jepang menyebutnya dengan nihongo(日本語). Peningkatan kepopuleran anime, dorama, dan J-Pop membuat banyak orang di berbagai dunia yang tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang. Berikut adalah beberapa fakta unik bahasa Jepang yang bisa jadi belum diketahui banyak orang.

  1. Pronomina persona

Pronomina persona adalah kata ganti yang digunakan untuk merujuk pada orang. Pronomina persona dapat menunjuk diri sendiri, orang yang diajak bicara, atau orang yang dibicarakan. Sebagai contoh, kata ganti untuk menunjuk diri sendiri dalam bahasa Indonesia dapat menggunakan ‘saya’ dan ‘aku’. Sedangkan dalam bahasa Jepang, kata untuk menunjuk diri sendiri tidak hanya ‘watashi’, tetapi ada kata lainnya. Seperti contoh :

  • 僕 (boku), sering digunakan oleh laki-laki. Kata ini termasuk kata informal tetapi masih bisa digunakan dalam pekerjaan atau bisnis.
  • 俺 (ore), ore juga digunakan oleh laki-laki. Tetapi termasuk kata yang tidak sopan dan hanya boleh digunakan saat berbicara dengan teman.
  • 自分 (jibun), berarti diri sendiri. Digunakan untuk menunjuk pada diri sendiri tapi juga bisa digunakan untuk menyebutkan lawan bicara.

Meskipun ada beragam kata ganti, tetapi kata-kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Kita harus memperhatikan situasi kondisi serta kepada siapa kita berbicara sebelum menyebutkan kata ganti yang akan kita gunakan.

  1. Bahasa Jepang tidak hanya dituturkan di Jepang

            Meskipun Jepang adalah satu-satunya negara yang menjadikan bahasa Jepang sebagai bahasa resmi, tetapi ada negara lain yang juga menggunakan bahasa Jepang. Seperti contohnya Republik Palau yang dituturkan beberapa orang yang lebih tua di Republik Palau dan merupakan bahasa resmi di Negara Bagian Angaur.

  1. Bahasa Jepang adalah bahasa yang berkecepatan tinggi

           Riset dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahasa Jepang adalah salah satu bahasa paling cepat di dunia. Bahasa Jepang memiliki kepadatan informasi 0,49, tingkat silabus 7,84 dan tingkat informasi 0,74. Kecepatan bahasa Jepang masih lebih tinggi dibanding bahasa lain seperti bahasa Inggris atau Mandarin.

  1. Bahasa Jepang tidak memiliki hubungan genetik dengan bahasa lain

            Meskipun kanji diadaptasi dari huruf Cina, tetapi bahasa Jepang tidak berkaitan atau berasal dari bahasa Cina. Bahasa Jepang juga tidak termasuk rumpun yang sama dengan bahasa Cina. Karena itu, bahasa Jepang dianggap sebagai salah satu bahasa yang unik karena tidak memiliki turunan langsung dari bahasa manapun.

  1. Huruf katakana

            Selama periode Heian, kata-kata yang ditulis menggunakan huruf kanji sulit untuk dibaca. Kemudian katakana diadopsi agar kanji dapat dibaca dengan mudah. Tahun 951 setelah masehi, katakana digunakan biksu Budya untuk membuat anotasi pada tulisan Cina sehingga orang Jepang dapat membacanya (mirip dengan furigana). Seiring berjalannya waktu, huruf katakana dijadikan cara untuk berkomunikasi dengan pedagang asing.

  1. Asal-usul bahasa Jepang

            Asal-usul dari mana bahasa Jepang berasal masih belum diketahui secara pasti. Beberapa sumber menyatakan bahwa bahasa Jepang dibawa ke Jepang pada awal hingga pertngahan abad kedua sebelum masehi. Ada pula yang menyatakan bahsa Jepang berhubungan dengan rumpun bahasa Ural-Altaic (Turki, Mongol, Machu, dan Korea).

  1. Tidak ada kata benda bentuk jamak

            Dalam bahasa Inggris, untuk menyebut bentuk jamak harus menambahkan huruf ‘s’ di akhir kata. Contohnya book menjadi books. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata jamak ditunjukkan dengan mengulang kata tersebut, contohnya buku menjadi buku-buku.

            Berbeda dengan kedua bahsa tersebut, bahasa Jepang tidak memiliki perubahan untuk menunjukkan benda yang jamak. Contohnya :

これは本です。(kore wa hon desu)

Ini adalah buku.

            Berdasarkan kalimat tersebut, tidak diketahui berapa jumlah dari buku yang disebutkan. Apakah hanya satu atau ada beberapa buku.  Untuk menyebutkan benda yang jamak, orang Jepang biasanya menambahkan kata keterangan seperti たくさん (takusan) yang berarti banyak dan 様々 (samazama) yang berarti beragam.

Itulah beberapa fakta menarik bahasa Jepang yang mungkin belum diketahui banyak orang. Fakta nomor berapa yang baru kamu tahu?

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Saturday, 23 March 2024 11:11

5S : Istilah untuk Budaya Kerja di Jepang

Jepang adalah salah satu negara yang cukup diminati oleh tenaga kerja asing untuk bekerja, termasuk Indonesia. Peluang orang asing untuk bekerja di Jepang cukup besar mengingat kurangnya tenaga kerja lokal dari sana. Untuk dapat bekerja di Jepang, pekerja asing wajib mengetahui dan memahami budaya kerja yang ada di Jepang. Berikut adalah budaya kerja di Jepang yang biasa dikenal dengan istilah 5S (dibaca go esu).

 

1. Seiri

Seiri secara harfiah berarti teratur. Seiri bermakna tentang aturan untuk para pekerja agar dapat memilah dan menyimpan perlengkapan yang digunakan secara teratur di tempatnya masing-masing. Seiri dapat dilakukan dengan cara memisahkan barang-barang atau dokumen yang diperlukan atau tidak diperlukan, yang sering digunakan dan jarang digunakan, dan yang sudah rusak atau masih bisa digunakan. Seiri dapat membuat area kerja menjadi lebih rapi dan memudahkan pekerja untuk mencari barang yang diperlukan.

 

2. Seiton

Seiton berarti tertib. Artinya, setiap peralatan yang digunakan harus diletakkan di tempat yang telah ditetapkan. Seiton dilakukan dengan cara mengatur ruang penyimpanan, rak, lemari, dan lan-lain. Selain itu, barang-barang diberikan label yang sesuai dengan kegunaannya untuk memudahkan para pekerja dalam menemukan peralatan yang harus digunakan.

 

3. Seisho

Seisho merujuk pada kebersihan dan perawatan, yaitu setiap pekerja wajib untuk menjaga lingkungan kerja beserta peralatan yang digunakan agar tetap bersih. Termasuk pembersihan dan perawatan fasilitas dan ruangan. Seisho dilakukan dengan cara membuat jadwal piket pada pekerja untuk menjaga kebersihan dan perawatan fasilitas kantor.

 

4. Seiketsu

Seiketsu merujuk pada pemeliharaan agar seiri, seiton, dan seisho dapat terus dilaksanakan dengan baik dan teratur. Biasanya, setiap perusahaan memiliki prosedur dan jadwal tersendiri untuk melakukan pemeliharaan ini.

 

5. Shitsuke

Shitsuke adalah pelengkap dari 4 budaya sebelumnya. Shitsuke bermakna rajin dan disiplin, di mana diharapkan setiap pekerja diharapkan dapat menjadikan nilai-nilai diatas sebagai kewajiban dan kebiasaan. Salah satu cara untuk membiasakannya adalah melakukan latihan secara terus-menerus agar menjadi terbiasa dan dapat dipertahankan dengan baik.

 

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Bila diterjemahkan, kata mottainai (もったいない) berarti ‘sia-sia’ atau ‘boros’. Mottainai menggambarkan rasa penyesalan atau bersalah atas sesuatu yang belum dimanfaatkan sebaik mungkin.

Di Jepang, kata mottainai melekat erat dalam budaya dan cara berpikir penduduknya sejak dulu dan diwariskan secara turun temurun. Mottainai mencerminkan semangat tradisional Jepang dalam menghormati sesuatu atau usaha seseorang dengan cara menghargai dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, agar tidak ada hal yang disia-siakan. Dalam praktiknya, mottainai mengajarkan bahwa berbagai hal dapat dilakukan agar terhindar dari kesia-siaan dan bermanfaat bagi kelanjutan hidup. Dengan begitu, hidup yang dijalani akan jauh dari rasa penyesalan dan rasa bersalah.

Kata Mottainai dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan menyesal seperti misalnya “Seharusnya aku tidak melakukan itu” atau “Saya melakukan hal yang sia-sia”. Bisa juga digunakan saat terlalu boros membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan yang mana hal tersebut sia-sia, atau membuang barang yang sebenarnya masih bisa digunakan kembali.

Mottainai juga sering digunakan untuk mengungkap penyesalan tentang waktu serta kesempatan yang terlewat tanpa digunakan sebaik-baiknya. Seperti misalnya kita punya waktu dan kesempatan untuk belajar kanji untuk memperlancar bahasa Jepang, tetapi dalam jangka waktu tersebut malah kita gunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak produktif. Padahal, waktu adalah satu hal yang tidak bisa diulang kembali, dan menyia-nyiakan waktu adalah hal yang sangat disayangkan.

Ada beberapa penerapan mottainai dalam kehidupan sehari-hari Jepang, yaitu:

1. Tidak mubazir makanan

Masyarakat Jepang sejak anak-anak sudah dibiasakan untuk mengambil makanan secukupnya sehingga tidak mubazir. Tidak hanya saat makan di rumah, saat makan di restoran pun mereka akan memesan secukupnya agar tidak ada makanan sisa yang terbuang.

 

2. Menghindari sifat konsumtif

Sifat konsumtif yang sering digunakan adalah kebiasaan boros untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan. Jika ingin membeli sesuatu, harus dipikirkan terlebih dulu apakah sesuatu itu adalah kebutuhan atau hanya keinginan yang nantinya tidak diperlukan.

 

3. Merawat barang sebaik mungkin

Mottainai mengajarkan untuk menjaga dan merawat sumber daya dengan sebaik mungkin. Konsep ini berkaitan dengan konsep 3R+R (reduce : mengurangi, reuse : menggunakan kembali, recycle : mendaur ulang, dan respect : menghormati). Penerapannya adalah dengan menjaga barang yang dimiliki dengan sebaik mungkin dan mengurangi pemborosan sumber daya alam.

 

4. Memanfaatkan barang bekas

Barang bekas dapat dimanfaatkan jika masih memadai untuk digunakan. Dengan memanfaatkan barang bekas, kita tidak hanya mendapatkan suatu barang dengan harga yang lebih murah, tetapi juga dapat membantu menjaga lingkungan.

Nuansa mottainai mengajarkan kita untuk memahami bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan sesuatu. Mottainai juga menunjukkan bahwa tindakan individu bisa jadi akan memengaruhi gerakan yang lebih besar. Seperti misalnya saat akan membuang sampah di sungai, kita mungkin berpikir jika hanya satu sampah maka tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika 100 orang lainnya berpikiran sama, maka sampah-sampah tersebut akan dengan cepat mencemari sungai dan lingkungan sekitarnya.

Maka dari itu, praktik mottainai menjadi contoh bagus untuk dilakukan demi keberlangsungan hidup yang lebih baik.

 

世界をひらき、国をつな

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関 

 

Published in Berita

Hari Gunung (Yama no Hi) adalah perayaan yang memiliki arti mendalam dalam budaya Jepang, memungkinkan masyarakat untuk merayakan dan menghormati keindahan alam pegunungan yang menghampar di seluruh negeri. Asal mula Hari Gunung dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, ketika gunung-gunung dianggap sebagai tempat-tempat suci yang dihuni oleh roh-roh alam. Perayaan ini juga memiliki akar dalam keyakinan Shinto, di mana gunung-gunung dianggap sebagai tempat persembahan dan pemujaan.

Hari Gunung diperingati setiap tahun pada tanggal 11 Agustus. Pada hari ini, masyarakat Jepang berkumpul untuk merayakan alam pegunungan dan melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pendakian dan penghormatan terhadap gunung. Para pendaki, pecinta alam, dan warga biasa sama-sama berpartisipasi dalam perayaan ini, menciptakan atmosfer yang penuh semangat dan kebersamaan.

Selama Hari Gunung, berbagai kegiatan digelar di seluruh Jepang. Pendaki seringkali memilih untuk mendaki gunung-gunung tertentu sebagai bagian dari perayaan ini. Mereka berkumpul di kuil-kuil atau tempat pemujaan di puncak gunung untuk berdoa dan memberikan penghormatan kepada roh alam. Upacara tradisional juga diadakan, dengan pakaian seragam dan musik tradisional yang menciptakan suasana sakral.

Tidak hanya kegiatan spiritual, Hari Gunung juga mencakup kegiatan sosial dan lingkungan. Banyak pendaki yang mengambil inisiatif membersihkan jalur pendakian dan puncak gunung dari sampah, mendorong kepedulian terhadap kelestarian lingkungan alam. Selain itu, pawai gunung, festival, dan bazar seringkali diadakan untuk merayakan semangat petualangan dan menampilkan budaya pegunungan Jepang.

Secara keseluruhan, Hari Gunung di Jepang mencerminkan rasa hormat dan apresiasi yang mendalam terhadap keindahan dan makna spiritual alam pegunungan. Ini adalah momen yang memadukan aspek spiritual, budaya, dan lingkungan dalam satu perayaan yang unik. Dalam masyarakat Jepang, Hari Gunung tidak hanya sekadar merayakan pemandangan indah, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, penghormatan, dan tanggung jawab terhadap alam yang telah memberikan begitu banyak kepada mereka.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Sado, atau seni minum teh Jepang, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang selama berabad-abad. Di balik ritual yang tampak sederhana ini, tersimpan makna dan kedalaman filosofi yang mampu mencerahkan jiwa setiap orang yang melibatinya. Sado bukan sekadar minum teh, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang mengajarkan kesederhanaan, kesadaran, dan keterhubungan dengan alam.

Dalam seni Sado, tata cara yang teliti menjadi salah satu inti dari ritual ini. Mulai dari persiapan teh, penggunaan alat-alat khusus, hingga tata cara minum teh, semuanya dijalani dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Setiap langkah memiliki makna filosofis yang mengajarkan tentang kehadiran di saat ini dan menghargai setiap momen dalam kehidupan.

Sado memperlihatkan bagaimana keindahan dapat ditemukan dalam sederhana. Perabotan yang digunakan dalam Sado, seperti chawan (mangkuk teh), chasen (whisk teh), dan chashaku (sendok teh), merupakan karya seni yang dirancang dengan penuh kecermatan dan keindahan. Hal ini mengajarkan bahwa setiap benda dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi objek seni yang bernilai tinggi jika kita melihatnya dengan mata hati yang terbuka.

Lebih dari sekedar minum teh, Sado juga mencerminkan nilai-nilai kehidupan yang mulia. Salah satu aspek penting dalam Sado adalah keakraban dan rasa saling menghargai antara tuan rumah dan tamu. Tuan rumah berusaha memberikan pengalaman terbaik kepada tamu, sementara tamu menghargai usaha dan kerendahan hati tuan rumah. Dalam tatanan masyarakat Jepang, nilai-nilai ini tercermin dalam hubungan antarmanusia yang penuh sopan santun dan saling menghargai.

Ritual Sado juga mengajarkan tentang ketenangan dan kehadiran jiwa. Ketika para peserta duduk bersama dalam kedamaian dan mengalami setiap momen dengan penuh perhatian, mereka membebaskan diri dari kecemasan masa lalu dan kekhawatiran tentang masa depan. Melalui kesadaran akan saat ini, Sado mengajarkan betapa pentingnya hidup dalam keadaan tenang dan damai, terlepas dari kekacauan dunia di sekitar kita.

Selain menjadi sarana untuk merenung, Sado juga memiliki efek meditatif yang dapat menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran diri. Aktivitas seperti mengaduk teh secara perlahan dengan chasen dapat membantu menciptakan konsentrasi dan ketenangan batin. Dalam kebisingan dan kesibukan sehari-hari, Sado menjadi oase ketenangan yang membantu orang-orang untuk kembali ke inti diri mereka dan menghadapi kehidupan dengan ketenangan.

Sado telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jepang, dan tradisi ini terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. Di balik kesederhanaannya, Sado menyimpan kearifan dan pesan mendalam tentang hidup yang bermakna. Ritual ini mengajarkan bahwa melalui kesadaran, kerendahan hati, dan penghargaan terhadap hal-hal sederhana dalam hidup, kita dapat melebur dalam kehidupan dengan jiwa yang penuh kedamaian dan kebahagiaan.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Di balik gemerlap modernitas dan perkembangan teknologi, Jepang menyimpan sebuah harta tak ternilai berupa konsep Ikigai yang telah menjadi kunci kebahagiaan bagi masyarakatnya selama berabad-abad. Ikigai, yang berarti "nilai atau arti hidup," telah menjadi pijakan penting bagi individu-individu Jepang dalam menemukan tujuan hidup yang lebih dalam. Filosofi ini menawarkan pandangan holistik tentang makna hidup yang melibatkan empat komponen utama: passion, mission, vocation, dan profession.

Sejarah dan asal usul Ikigai dapat ditelusuri hingga zaman dulu ketika para pendeta di Jepang mencari cara untuk membantu umat dalam mencari tujuan hidup mereka. Konsep ini tumbuh dan berkembang seiring waktu, menjadi salah satu inti dari budaya dan filsafat Jepang. Para penduduk Jepang percaya bahwa menemukan dan hidup dengan Ikigai akan membawa kebahagiaan, kepuasan, dan keseimbangan dalam hidup.

Empat komponen Ikigai saling terkait dan saling mempengaruhi. Passion mengacu pada hal-hal yang Anda cintai dan menyukai dengan sepenuh hati. Mission merupakan tujuan hidup yang lebih besar, yakni bagaimana Anda dapat memberikan dampak positif bagi dunia di sekitar Anda. Vocation adalah bidang atau pekerjaan yang Anda nikmati dan merasa berbakat di dalamnya. Terakhir, profession adalah profesi atau pekerjaan yang memenuhi kebutuhan finansial Anda.

Penerapan konsep Ikigai tidak hanya berlaku di Jepang. Banyak individu di seluruh dunia telah mengadopsi filosofi ini sebagai panduan dalam mencari tujuan hidup yang lebih bermakna. Melalui penemuan Ikigai, orang-orang dapat mengubah cara pandang mereka tentang hidup, mengurangi stres, dan merasa lebih puas dengan pencapaian mereka.

Dalam berbagai studi kasus, dapat dibuktikan bahwa beberapa individu Jepang telah mencari dan menemukan Ikigai mereka dengan sukses. Misalnya, seorang seniman yang menemukan gairah dalam melukis pemandangan alam dan berbagi keindahan dengan orang lain, atau seorang guru yang menemukan misi dalam mendidik generasi muda untuk mencapai potensi penuh mereka. Melalui pengalaman-pengalaman ini, mereka merasakan kebahagiaan sejati dan merasa hidup mereka memiliki arti yang lebih mendalam.

Penting untuk dipahami bahwa mencari Ikigai bukanlah tujuan akhir, melainkan proses yang berkesinambungan. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik dan kemampuan untuk menemukan Ikigai yang berbeda pula. Beberapa tips untuk menemukan Ikigai Anda sendiri adalah dengan menjalani refleksi diri, mengeksplorasi minat dan bakat Anda, serta berbicara dengan orang-orang terdekat untuk mendapatkan wawasan tentang potensi yang dimiliki.

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, mencari arti hidup yang lebih dalam adalah tantangan yang relevan bagi semua orang. Konsep Ikigai yang berasal dari Jepang dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk mencari tujuan hidup yang lebih bermakna dan mengarahkan langkah-langkah kita ke arah kebahagiaan dan kepuasan sejati. Dengan menggali passion, mission, vocation, dan profession kita, kita dapat menemukan Ikigai kita sendiri dan membimbing langkah-langkah kita menuju kehidupan yang penuh arti.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita

Tokyo, ibu kota Jepang yang megah, adalah kota yang dipenuhi dengan keajaiban dan tantangan. Dalam kehidupan sehari-hari di Tokyo, terdapat dinamika yang unik yang mencerminkan budaya Jepang yang kaya dan modernitas yang berkembang pesat. Mari kita menyingkap beberapa aspek menarik dari kehidupan di Tokyo yang membuatnya begitu istimewa.

Pertama-tama, Tokyo adalah pusat teknologi dan inovasi yang tak tertandingi. Dari kereta cepat Shinkansen hingga robot-robot canggih, teknologi telah merasuki setiap aspek kehidupan di Tokyo. Dengan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan jaringan transportasi yang efisien, Tokyo memancarkan aura futuristik yang menakjubkan.

Selain itu, kehidupan malam di Tokyo adalah sesuatu yang benar-benar menakjubkan. Distrik seperti Shinjuku dan Shibuya menjadi pusat hiburan yang tak pernah tidur, dengan kilauan neon, restoran, dan klub malam yang ramai. Malam hari adalah momen di mana Tokyo benar-benar terbangun, dan energi yang mengalir di jalanan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Namun, di balik semua kecanggihan dan gemerlapnya kehidupan di Tokyo, terdapat juga tantangan yang harus dihadapi. Tingkat persaingan yang tinggi, ritme kerja yang cepat, dan biaya hidup yang mahal adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh penduduk Tokyo. Tingkat stres yang tinggi menjadi kenyataan dalam kehidupan di kota ini, yang sering kali mengharuskan penduduknya bekerja keras dan berjam-jam untuk mencapai kesuksesan.

Meskipun begitu, kehidupan di Tokyo juga menawarkan keunikan dan kesempatan yang jarang terjadi di tempat lain. Dengan beragamnya pilihan budaya, makanan, dan hiburan, penduduk Tokyo memiliki akses tak terbatas untuk mengeksplorasi dan menikmati segala hal yang menarik minat mereka. Dari museum seni yang mengagumkan hingga festival tradisional yang meriah, selalu ada sesuatu yang menarik di setiap sudut kota ini.

Dalam keseluruhan, kehidupan di Tokyo adalah perpaduan yang menarik antara keajaiban dan tantangan. Kota ini menyajikan dunia yang serba cepat dan tak terduga, dengan kombinasi sempurna antara tradisi dan modernitas. Bagi mereka yang ingin merasakan dinamika kota besar yang mengagumkan, Tokyo adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan.

 

世界をひらき、国をつなぐ

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関

Published in Berita
Page 3 of 4
© 2025 Macca Nihongo. All Rights Reserved. Website by JA